Teh telah dipercaya memiliki khasiat untuk kesehatan tubuh, baik teh hitam, teh hijau, maupun teh putih. Namun, agar khasiatnya tidak hilang ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam menyeduh teh, yaitu kualitas teh, air penyeduh, dan teknik penyeduhan. Kualitas teh yang dimaksud adalah mutu atau grade teh.

Mutu teh

Mengutip Indonesiateaboard.org, mutu dan grade teh tidak lepas dari bahan baku atau pucuk yang digunakan. Semakin baik kualitas teh, teh akan semakin nikmat. Sejumlah penelitian menyatakan, kualitas teh sangat tergantung pada kualitas daun teh dari sejak ditanam hingga dikeringkan. Mutu teh berbanding lurus dengan kandungan kimia yang dapat larut dalam air. Semakin tinggi mutu atau grade teh, kandungan kimia yang dapat larut dalam air semakin banyak.

Foto-foto : Iklan Kompas/ Iwan Andryanto.

Secara garis besar, ada lima grade teh, yaitu

  1. FOP – Flowery Orange Pekoe
    Daun teh berkualitas terbaik berasal dari pucuk kuntum bunga pohon teh.
  2. OP – Orange Pekoe
    Daun teh berbentuk besar dan utuh, tetapi tidak didapati kuntum bunga pohon teh di dalamnya.
  3. BOP – Broken Orange Pekoe
    Teh ini secara fisik terdiri dari potongan daun teh kecil dan besar. Kualitasnya dikategorikan sedang.
  4. Fanning
    Daun tehnya berasal dari potongan kecil, teh ini termasuk teh kualitas rendah.
  5. Dust–D
    Teh ini terdiri dari potongan-potongan kecil daun teh dan bubuk daun teh. Teh ini merupakan tingkatan paling rendah.

Air seduh

Ratna Somantri dalam buku The Story in A Cup of Tea (2014) menjelaskan, air yang digunakan harus dapat membuat teh mengeluarkan aroma dan rasa terbaiknya. Air yang kurang baik dapat membuat teh bagus menjadi tidak enak.

Air yang baik untuk menyeduh teh adalah air yang masih murni, tidak berbau, tidak berwarna, PH sedikit di bawah 7, soft, dan memiliki kandungan mineral tapi tidak terlalu banyak.

Ada 4 hal ketika akan menggunakan air untuk menyeduh teh, yaitu

  1. Air tidak berbau dan berwarna.
  2. Hindari menggunakan air ledeng, apalagi jika airnya berbau kaporit.
  3. Hindari menggunakan air distilasi karena kadar mineralnya terlalu rendah dan akan mengakibatkan seduhan teh rasanya menjadi datar.
  4. Hindari menggunakan air yang sudah dididihkan berulang kali.

Teknik menyeduh

Cara menyeduh teh dengan baik, sebaiknya menggunakan air panas dengan suhu sekitar 60-80 derajat celsius. Fungsinya, katekin (antioksidan alami) yang terkandung dalam teh tidak hilang.

Untuk teh celup, jangan lupa untuk mengangkat teh celup setelah diseduh. Jangan sampai lebih dari empat menit. Kebiasaan kita, kantung dibiarkan teredam hingga teh menjadi pekat dan pahit.

Satria Gunawan, pemilik House of Tea mengatakan, sebelum diminum sebaiknya bersihkan terlebih dulu tehnya. Hal ini karena teh biasanya telah disimpan atau diolah dalam waktu lama.

“Sebelum diseduh untuk diminum, bersihkan dulu tehnya dengan air seduhan pertama. Setelah itu, lalu buang air tersebut. Pada seduhan kedua atau ketiga, itulah teh yang paling nikmat karena teh sudah kembali kesegarannya, dan daun teh sudah terbuka,” ujar Satria.

Cara terbaik untuk menikmati cita rasa dan aroma teh yang sesungguhnya adalah dengan minum teh tanpa gula. Meski demikian, semua tergantung selera penikmatnya. Selamat mencoba. [*/ACH]

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 30 Juli 2018.