Ibu Penyu menggali pasir dan menyimpan telurnya baik-baik. Dengan demikian, telur itu akan aman dari gangguan manusia atau hewan lainnya.
Di tengah kegembiraannya, ada kekhawatiran di hati Pipi. Ia takut telur-telur itu tidak dapat menetas dengan baik. Ini karena terkadang manusia mengambil telur-telur itu untuk dimakan. Belum lagi hewan-hewan predator juga sering memakan telur-telur penyu.
Padahal, setelah menetas pun, bayi-bayi penyu masih harus berjuang lagi untuk merangkak menuju lautan. Sampah buangan manusia sering menjadi penghambat bayi penyu dalam perjalanannya ke lautan. Terkadang ada pula hewan-hewan pemangsa atau pengganggu yang membuat bayi-bayi penyu tidak berhasil mencapai tepi laut.
Pipi memutar otak, ia harus melindungi adik-adiknya.
“Hai, Pipi kenapa kamu murung?” tanya Lubi si Lobster. Pipi lalu menceritakan ketakutan yang dialaminya pada Lubi.
“Jangan khawatir, Pipi. Kamu kan punya banyak teman di pantai ini. Bersama-sama kita akan membantu melindungi adik-adikmu,“ kata Lubi.
Tak lama kemudian sahabat-sahabat Pipi dan Lubi lalu berkumpul, setelah diberi tahu oleh Lubi. Mereka lalu mengatur strategi.
Crebi si Kepiting dan Lubi si Lobster akan membersihkan pantai dari sampah-sampah. Dengan demikian, bayi penyu akan bisa berjalan tanpa harus terganggu atau terhalang sampah. Sementara itu, Manta si Ikan Pari akan membersihkan perairan dari jala-jala sisa nelayan. Jala bisa menjerat penyu dan membahayakannya.
Mereka semua bekerja sama dengan semangat dan gembira karena sebentar lagi teman mereka akan semakin banyak dengan hadirnya adik-adik Pipi si Penyu.
Setelah membersihkan pantai, Pipi dan sahabat-sahabatnya bersiap menyambut kehadiran bayi-bayi penyu. “Krak… krak…,“ bunyi telur-telur penyu mulai menetas, lalu kepala bayi penyu pun bermunculan.
Dengan bantuan kepala dan siripnya, bayi-bayi penyu itu berhasil keluar dari cangkang. Bersama-sama mereka keluar dari sarang.
Pipi dengan gembira menyapa adik-adiknya dan memandu bayi-bayi penyu itu untuk merangkak ke tepi pantai. Sahabat-sahabat Pipi pun beriringan turut menemani Pipi sambil bersenda gurau. Tak lama kemudian, bayi-bayi penyu pun sampai di tepi pantai.
Bayi-bayi penyu bergembira setelah berhasil berenang di air laut. Pipi merasa lega karena adik-adiknya telah selamat semuanya. Tak lupa, ia berterima kasih kepada Crebi, Lubi, Manta, dan teman-teman lainnya. Berkat pertolongan mereka, semua adiknya selamat.*
Oleh Tim Nusantara Bertutur
Penulis: Karina Octavia P
Ilustrasi: Regina Primalita
Penutur: Paman Gery (@paman_gery)