Menyampaikan berita atau kabar dalam bentuk tulisan untuk membentuk citra dan pandangan positif pada masyarakat memerlukan publikasi dan kerja sama dengan berbagai jenis media. Berita tersebut dikenal dengan istilah berita rilis.

Namun, banyak berita rilis tidak dipublikasikan media karena kualitas tulisan yang kurang memikat editor ataupun jurnalis. Oleh karena itu, strategi penulisan berita rilis memainkan peran penting. Penulisan berita rilis tidak hanya memperhatikan struktur penulisan, tetapi juga perlu mengetahui bagaimana menambahkan nilai berita untuk menjaga kualitas tulisan.

Terkait hal itu, Kognisi mengadakan webinar “How to Write an Added Value Press for Brands” menghadirkan narasumber wartawan Kompas Denty Piawai Nastitie beberapa waktu lalu.

Denty mengawali sesi dengan menanyakan ekspektasi peserta webinar. Responsnya variatif. Namun, kesimpulannya sama, yaitu mempelajari bagaimana strategi penulisan berita rilis yang baik dan benar. Denty lalu memulai materi dengan menjelaskan komponen utama dalam penulisan berita rilis yang mencakup tempat dan tanggal berita dituliskan, judul, isi berita/konten, data/grafis dan foto pendukung, contact person yang dapat dihubungi, dan informasi perusahaan/lembaga. Unsur dasar penulisan berita rilis meliputi 5W (what, where, when, why, who) + 1H (how) juga dijelaskan.

“Dan, yang terakhir adalah tambahan yang sekarang ini menjadi pertanyaan yang paling penting ketika kita bagikan berita, yaitu so what? Jadi, semakin berita itu memengaruhi publik, semakin luas, berita itu memiliki nilai berita yang baik,” papar Denty. Semakin lengkap unsur berita dalam berita rilis, maka semakin baik beritanya.

Lead adalah kunci penulisan berita rilis

Formula menulis berita dengan konsep piramida terbalik dilakukan untuk mengurutkan komponen berita dari yang sangat penting hingga kurang penting. Konsep piramida terbalik ini terdiri atas judul berita (headline), teras berita (lead), tubuh berita (body), dan kaki berita (leg).

“Memasukkan unsur paling penting dari suatu berita itu pada paragraf pertama, yaitu bagian lead. Lead itu harus menarik, efektif, dan memuat semua unsur berita yang paling penting, yaitu 5W+1H agar pembaca dapat mendapatkan esensi dari berita,” ungkap Denty.

Konsep piramida terbalik mempermudah jurnalis untuk memangkas berita yang terlalu panjang dan kurang penting. Denty juga membahas bagaimana membuat judul, yaitu singkat, sederhana, menarik, langsung pada inti, mudah dimengerti, relevan dengan konten, dan menggunakan kalimat aktif.

Tips berita rilis berkualitas

“Setiap berita yang dituliskan oleh jurnalis itu mempunyai nilai berita. Semakin tinggi nilai beritanya, maka berita itu semakin baik dan membuat semakin banyak orang yang tertarik membacanya,” ungkap Denty.

Terdapat sepuluh nilai berita yang dianggap paling penting, di antaranya aktualitas (berita terkini), faktual (berdasarkan fakta), penting, ketokohan (figur publik/pejabat), kedekatan (konten berita yang dekat dengan isu di sekitar masyarakat), tidak biasa (unik), dan adanya unsur kejutan.

Denty memberikan pula masukan konten secara umum pada berita rilis. Pertama, hindari talking news jika terjadi suatu masalah dengan menonjolkan solusi yang sudah dilakukan. Kedua, berita kunjungan kerja pejabat sebaiknya relevan dengan isu nasional ataupun global, tidak hanya memberitakan mengenai acaranya. Dan, yang terakhir, angkat cerita mengenai sosok muda inspiratif, berprestasi, dan mendukung kesetaraan.

Distribusi konten pun sebaiknya dilakukan segera (maksimal empat jam), kirimkan pada pagi hari agar jurnalis mempunyai waktu untuk mengikuti berita, kirimkan melalui surat elektronik (e-mail) atau WhatsApp. Sesuaikan juga konten dengan platform media yang digunakan. Selanjutnya, jenis-jenis media massa seperti cetak, daring, televisi, dan radio memiliki ketentuan tertentu agar konten berita rilis yang ingin dipublikasikan sesuai dengan media massa yang hendak dituju.

Pada sesi terakhir materi, Denty memberikan tips tulisan agar menarik yaitu pilih kata-kata sederhana, tulis kalimat yang pendek, gunakan kalimat yang variatif, hindari kesalahan tulisan, dan edit tulisan sendiri. Untuk menjalin kemitraan dengan media, Denty memberikan tips, “Tunjukkan bahwa kita bersedia membantu jurnalis seperti mencarikan narasumber lain, mudah dihubungi oleh jurnalis, memantau perkembangan berita rilis yang ingin dipublikasikan, dan menjalin pertemanan dengan jurnalis.”

Kognisi merupakan platform berbasis edukasi persembahan Growth Center by Kompas Gramedia yang dibangun pada Mei 2019. Kognisi secara periodik mengadakan webinar yang terbuka untuk publik. Informasi lebih lanjut mengenai webinar Kognisi selanjutnya dapat ditemukan di akun Instagram @kognisikg dan situs learning.kompasgramedia.com (khusus karyawan Kompas Gramedia). Selamat belajar, Kogi Friends! Stay safe, healthy, and sane!

Penulis: Riska Krisnovita, Editor: Jihan Aulia Zahra.