Salah satu peranti penting pada kendaraan bermotor, baik mobil maupun sepeda motor, adalah klakson. Selain memberi peringatan pada pengguna jalan lain, pada sejumlah kendaraan, klakson digunakan untuk mendukung sistem alarm. Oleh karena itu, pemilik atau pengguna kendaraan bermotor sudah sepatutnya memerhatikan dan merawat peranti tersebut.
Pertama, memperhatikan sekring. Menentukan lokasi sekring yang berhubungan dengan klakson bisa dilihat di buku manual. Kalau penampilan sekring sudah mulai memudar atau jika logam pada sekring sudah mengalami kerusakan, ada baiknya Anda menggantinya dengan yang baru. Demikian pula untuk membersihkan soket sekring agar kotoran atau debu yang menempel tidak lagi mengganggu kinerja klakson.
Setelah selesai dengan bagian tersebut, berikutnya adalah memeriksa semua sambungan kabel/sistem kelistrikan yang ada pada klakson. Pastikan semua sudah terhubung dengan baik dan tidak ada bagian yang “cacat” sedikit pun.
Demikian pula, periksa apakah klakson sudah terpasang dengan baik, khususnya bagi yang memodifikasi klakson karena tak jarang “gangguan” yang muncul pada klakson bermula dari posisinya yang tidak tepat. Padahal, umumnya dalam setiap kemasan klakson sudah tertera bagaimana pemasangan yang benar.
Posisi klakson yang kurang tepat juga dapat memengaruhi performa peranti tersebut. Posisi yang tidak tepat misalnya, klakson (jenis keong) menghadap ke depan sehingga kotoran, debu, dan air bisa masuk dengan mudah dan malah mengganggu kerja klakson. Untuk itu, sebaiknya klakson diletakkan menghadap ke samping, atau ke bawah. [ASP]
Foto Shutterstock.