Bagi mereka yang pernah melihat matahari terbit dari atas Gunung Pananjakan, Jawa Timur, bayangan akan sebuah keindahan dan eksotisme alam di sana tentu akan terukir dengan manis dalam benak.
Hawa dingin khas pegunungan, suasana gelap yang berangsur terang semakin jelas menunjukkan kabut yang berarak menipis. Ketika warna kuning semakin membias dari ufuk timur, saat inilah terlihat bagaimana keindahan akan terpatri.
Gunung Bromo yang berwarna putih kecokelatan, Gunung Batok dengan galur hijau vertikal, serta Pegunungan Tengger yang mengelilingi Gunung Bromo menjadi hal yang selalu berhasil menimbulkan decak kagum. Tengoklah kawan atau orang-orang yang kebetulan ikut menikmati pemandangan tersebut, wajah bahagia tentu akan Anda lihat.
Ketika matahari semakin meninggi, luangkan waktu sejenak untuk menikmati obyek lain di sekitar kawasan Gunung Bromo. Ada padang sabana yang ada di sebelah utara Bromo. Hamparan padang rumput yang luas serta angin sepoi bakal membawa hati siapa pun pada sebuah kedamaian, lepas sejenak dari hiruk-pikuk dunia. Apalagi, sebelah-menyebelah dengan padang tersebut adalah bukit hijau yang membuat Anda mau berlama-lama di sana menikmati keindahannya. Belum lagi dengan hawa sejuk dan warna-warni bunga di sekeliling.
Jangan lupa pula untuk sejenak mampir ke padang pasir, yang oleh orang setempat disebut Pasir Berbisik. Berjalanlah menyusuri hamparan pasir tersebut, dan rasakan betapa damai dan kecilnya diri Anda dibandingkan semesta. Tiada suara lain selain angin yang “berbisik” di telinga.
Tentu saja, kunjungan ke kawasan ini tak akan lengkap kalau tidak melihat puncak Gunung Bromo. Dari tempat parkir di Segara Wedi, pengunjung bisa berjalan kaki sampai ke puncak atau menunggangi kuda, lantas naik lewat anak tangga yang sudah disediakan. Sesampainya di puncak, lingkaran kawah yang menyemburkan asap berbau belerang menjadi hal yang bakal dijumpai.
Setelah selesai, istirahatlah sejenak. Menikmati minuman panas bersama kerabat maupun rekan dijamin akan semakin melengkapi perjalanan Anda. [ASP]
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 11 Maret 2017