Kepadatan material memungkinkan ecobrick digunakan sebagai material bahan bangunan atau furnitur pengganti bata, kayu, atau material yang lain. Sebagai material, ecobrick cukup menguntungkan karena memiliki sifat-sifat plastik, yaitu awet, kuat, dan anti-air.
Mengolah sampah plastik menjadi ecobrick dapat mengurangi sampah yang dibuang ke TPA. Ini juga akan mampu meminimalisasi proses degradasi sampah plastik menjadi racun dan mikroplastik yang berbahaya. Di samping itu, tentu saja ini memperpanjang usia pemanfaatan plastik.
Nah, untuk membuat ecobrick ada beberapa alat yang perlu kamu siapkan yaitu botol plastik ukuran apa saja, sampah plastik, dan sumpit atau batang kayu untuk memadatkan plastik di dalam botol. Langsung simak cara membuatnya berikut ini.”
Lalu, bagaimana cara membuatnya?
1. Pastikan botol dan sampah plastik kering dan bersih
Ecobrick dibuat dari plastik yang kering dan bersih untuk mencegah pertumbuhan mikroba dan terbentuknya gas metan di dalamnya. Jadi, kalau plastik yang ingin kamu gunakan masih kotor atau terdapat sisa-sisa minyak atau makanan di sana, pastikan mencucinya terlebih dulu. Setelah itu, angin-anginkan atau jemur plastik.
2. Pisahkan plastik yang lembut dengan yang kaku
Plastik yang lembut adalah yang teksturnya menyerupai tas plastik kresek tipis. Plastik yang kaku punya tekstur dan ketebalan seperti kebanyakan kemasan makanan ringan. Pisahkan keduanya karena kita akan menggunakan plastik lembut untuk dasaran dan yang kaku untuk isiannya.
3. Gunting plastik kaku menjadi potongan kecil
Semakin kecil potongan plastik, semakin padat ecobrick kita nanti. Kepadatan ecobrick menjamin kekuatan material ini.
Baca juga :
- Cara Kedai Daur Ulang Tekan Kerusakan Lingkungan
- Cintai Bumi, Ini 7 Cara Mengurangi Sampah Plastik
- Cara Membuat Eco Enzyme, Pembersih Serbaguna dari Sampah Organik
4. Isi botol dengan plastik
Di tahap ini, kita sudah siap mengisi botol dengan plastik. Taruh plastik yang lembut atau tipis di bagian dasar botol. Plastik yang tidak kaku relatif dapat mengisi celah-celah botol yang kerap sangat kecil. Kalau bisa, pilih plastik yang warnanya solid.
Tahap perancangan warna ini tampak sepele, tetapi cukup penting. Ketika diaplikasikan dalam penggunaannya nanti, bagian dasar bisa dibiarkan terekspose. Warna bagian dasar yang sudah dirancang sejak awal akan memudahkan kita atau pengguna ecobrick menciptakan pola dan desain.
Setelah diisi dengan plastik lembut, tekan plastik dengan sumpit atau stik kayu sampai padat. Dasaran ecobrick dengan plastik lembut ini idealnya mengisi 1–2 sentimeter bagian paling bawah botol.
Setelah itu, tambahkan cacahan plastik kaku sambil memadatkannya dengan mendorong-dorong plastik ke arah bagian dinding botol. Jika sumpit masih bisa menembus ke bagian bawahnya, berarti isian masih kurang padat, dorong plastik yang ada di bagian atas ke arah tumpukan yang kurang padat. Begitu terus sampai botol hampir penuh.
5. Timbang berat ecobrick
Perbandingan berat dan volume ecobrick adalah indikator yang bagus untuk mengecek kualitas ecobrick kita. Idealnya, kepadatan minimumnya adalah 0,33 gram per milimeter volume. Cara menghitungnya: volume botol x 0,33.
Dengan rumus tersebut, kita bisa memperkirakan berat ecobrick untuk botol 600 mililiter adalah 200 gram dan botol berkapasitas 1,5 liter minimal 500 gram. Kepadatan ecobrick ini penting untuk menjamin kekuatan dan keamanan struktur yang akan dibangun dengan ecobrick ini.
Untuk memudahkan pengecekan ini, timbang dulu ketika plastik sudah memenuhi separuh botol. Jika beratnya sudah mencapai setengah dari berat ideal hasil akhir, berarti kepadatan plastik di dalamnya sudah baik dan kamu bisa melanjutkannya sampai selesai. Nah, begitu rampung, tutup botolmu dan ecobrick siap dimanfaatkan!
Membuat ecobrick sangat mudah dan tidak membutuhkan peralatan khusus. Mulai sekarang, coba untuk tidak langsung membuang sampah plastik kita. Alih-alih, kita bisa memadatkannya di dalam botol!