Sepeda saat ini kembali populer dan menjadi salah satu kendaraan yang cukup banyak digunakan. Tapi, tahukah kamu bagaimana sejarah sepeda?

Awalnya, sepeda ditemukan pada tahun 1817 oleh orang Jerman bernama Baron Karl Von Drais. Pada saat itu dinamakan laufmaschine, yang kemudian disebut draisine. Pada zaman pemerintahan kolonial, orang-orang Belanda menyebut sepeda dengan velocipede.

Sepeda yang kita kenal sekarang mengalami banyak perubahan bentuk seiring perkembangannya. Awalnya sepeda dibuat dengan roda terbuat dari kayu dengan setir, dan tanpa pedal.

Pramoedya Ananta Toer dalam novel Anak Semua Bangsa menyebut velocipede adalah penemuan penting yang dibawa ke Hindia Belanda. Catatan itu tertulis pada bab 14.

Pramoedya menulis, ”Ini yang dinamai kereta-angin, Tuan-tuan, velocipede. Bikinan Jerman sejati. Kencang, cepat seperti angin. Sang angin juga yang punya urusan, maka penumpangnya tidak jatuh. Duduk aman di sadel, kaki sedikit berayun.”

Von Drais kemudian melakukan perjalanan pertamanya dengan velocipede pada 12 Juni 1817 dari Mannheim ke Schwtzinger Relaishaus. Perjalanan keduanya dilakukan pada tahun yang sama dengan rute Gernsbach ke Baden.

Lalu pada 1860-an, ciptaan Von Drais mendapatkan penyempurnaan dari beberapa penemu Perancis, yaitu Pierre Lallement, Pierre Michaux, dan Ernest Michaux. Merekalah yang menempatkan pedal pada sepeda. Hanya saja, pedal itu ditempatkan di roda depan. Mereka menyebutnya velocipede.

Baca juga : 

Dari situlah muncul kata bicycle yang artinya dua roda yang dikayuh. Dari bicycle muncul penemuan lain mulai dari monocycle (satu roda) hingga tricycle (tiga roda). Namun, Eugene Myers dan James Starley berinovasi dengan membesarkan ukuran roda depan. Sepeda model ini dikenal dengan Penny-farthings dan populer pada 1870–1880. Saking terkenalnya, kelab dan olahraga sepeda yang pertama hadir.

Namun, karena dirasa kurang aman, John Starley menggabungkan bentuk awal velocipede yang ukurannya ban depan dan belakang sama dengan model pedal dan rantai. Inovasi sepeda tidak berhenti. Setelah Starley, John Dunlop mengubah sepeda yang awalnya menggunakan roda kayu menjadi roda dengan karet berisi angin. Ban angin ini kemudian menjadi standar di industri sepeda pada 1890-an.

Penemuan pada sepeda yang menjadi populer seperti sekarang ini adalah penemu persneling gir. Dia adalah Paul de Vivie. Dia mampu membuat sepeda memiliki empat jenis kecepatan. Pada 1906, dia memasangkan sistem gir ini ke sepeda yang ia punya dan menjadikannya speda derailleur pertama. Sayangnya, de Vivie tidak mematenkannya.

Kepopuleran sepeda makin meningkat pada 1960-an setelah orang Amerika Utara mengetahui efek baik dari sepeda. Sekarang, sepeda menjadi makin populer selain karena kesehatan, tetapi juga adanya kesadaran untuk mengurangi emisi gas karbon.