Sebentar lagi kita memasuki Ramadhan, bulan kesembilan dalam kalender Hijriah. Tapi, bagaimana pengukuran waktu dalam sistem penanggalan ini dan kapan umat Muslim mulai berpuasa? Yuk, ulik sedikit sejarah kalender Hijriah dan puasa saat Ramadhan.

Sejarah kalender Hijriah

Kalender Hijriah adalah sistem penanggalan lunar murni (qomariyah), yang penghitungannya didasarkan pada siklus peredaran bulan terhadap bumi. Satu tahun kalender Hijriah terdiri atas 12 bulan.

Penamaan bulannya dari pertama sampai ke-12 adalah Muharam, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Syakban, Ramadhan, Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah.

Satu bulan dalam penanggalan ini terdiri atas 29 atau 30 hari, sehingga dalam satu tahunnya ada 354 hari, selisih 10–11 hari dengan kalender Masehi. Jika dalam kalender Masehi, akhir dan awal hari ditandai dengan pukul 00.00, pada penanggalan Hijriah hari baru dimulai setelah matahari terbenam. Oleh umat Muslim, kalender Hijriah digunakan untuk menandai waktu-waktu penting dalam kaitannya dengan ibadah dan hari-hari besar.

Nama “hijriah” terkait dengan penentuan tahun pertama sistem kalender ini, yaitu pada peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. Dalam kalender Masehi, itu terjadi pada 622 M. Meski begitu, penetapan bahwa itu adalah tahun 1 Hijriah baru dilakukan sekitar 6 tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad, 17 tahun setelah hijrah.

Sejarah puasa

makan bersama keluarga

Pada bulan kesembilan, yaitu Ramadhan, umat Muslim berpuasa. Saat untuk mulai berpuasa ditentukan dari hari baru pada bulan ini, yang ditandai dengan kemunculan hilal, yaitu bulan sabit muda pertama.

Di dalam Islam perintah untuk berpuasa itu tertuang di dalam surat Al-Baqarah ayat 183. Dikatakan, “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Berpuasa pada bulan Ramadhan baru diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun ke-2 setelah hijrahnya. Perintah ini diumumkan sejak Syakban, bulan terakhir sebelum Ramadhan, pada tahun tersebut.

Pelaksanaannya dilakukan dengan sahur dan makan sebelum azan subuh, lalu berbuka puasa setelah matahari terbenam. Pada periode ini, umat Muslim menahan diri dari hawa nafsu, seperti makan, minum, dan berhubungan badan. Sejak saat itu, tradisi berpuasa selalu dilakukan oleh umat Muslim pada bulan Ramadhan.