Saat kita bicara soal aset, pasti yang terpikir adalah mobil, rumah, tanah, dan hal yang terlihat langsung oleh mata. Itu adalah aset konvensional. Namun, pernahkah kamu berpikir bahwa ada aset berbentuk kertas alias paper asset. Apakah paper asset itu?

Pengertian paper asset

Paper asset adalah aset yang berbentuk kertas, seperti saham, obligasi, reksa dana, surat utang negara, deposito, atau asuransi. Semua aset tersebut tertulis di atas kertas sebagai catatan fisik untuk informasi kepemilikan atau penyimpanan suatu aset.

Paper asset menjadi pilihan orang saat ini karena nilainya yang terus berkembang atau bisa dicicil untuk bisa mencapai nilai tertentu di masa depan.

Namun, dari beberapa produk tersebut, paper aset yang sekarang ini bisa dikatakan cukup berbeda adalah asuransi. Produk keuangan yang satu ini memang telah berkembang, tidak lagi hanya fokus untuk mengalihkan risiko biaya besar saat sakit, tetapi juga bisa menjadi warisan keluarga, menciptakan kekayaan, atau mengganti biaya hidup saat tiba-tiba tidak bisa bekerja lagi.

Paper asset Asuransi

Kalau kamu mengenal asuransi unitlink, asuransi dengan fitur tambahan investasi, produk ini merupakan salah satunya. Namun, biasanya paper asset dari asuransi biasanya tidak lagi fokus kepada menanggung biaya sakit saat dirawat di rumah sakit.

Jika mengacu kepada piramida kebutuhan asuransi, produk paper asset asuransi biasanya berada di level kedua dan ketiga, yaitu asuransi untuk sakit kritis dan asuransi jiwa. Fungsi kedua asuransi ini berbeda.

Asuransi sakit kritis gunanya untuk mengganti pendapatan keluarga saat salah satu sumber keuangan (ayah atau ibu) sakit keras hingga tidak bisa bekerja lagi. Biasanya cara yang disarankan, uang pertanggungan yang cair itu dimasukkan ke dalam deposito, lalu bunga yang keluar setiap bulan itulah yang pendapatannya.

Maka, sebaiknya uang pertanggungan disesuaikan dengan pengeluaran per bulan. Agar saat risiko terjadi, jumlah uang dari bunga deposito itu bisa menutupnya.

Berbeda lagi dengan asuransi jiwa. Uang pertanggungan jiwa asuransi ini akan keluar saat pemegang polis ini tutup usia. Uang itu biasanya akan diterima ahli waris. Lagi-lagi, biasanya agen yang baik akan tetap membantu dengan memberikan saran agar uang tersebut tidak habis begitu saja.

Baca juga : 

Produk modern

Mungkin beberapa dari kamu antipati dengan asuransi, apalagi dengan unitlink. Jelas karena unitlink nilainya cukup fluktuatif karena mengikuti pasar modal dan sebagian untuk menanggung dari biaya kesehatan yang timbul.

Karena itu, beberapa perusahaan asuransi besar kini sudah memiliki asuransi yang mampu menciptakan paper asset dengan nilai yang tetap sejak awal menekan kontrak. Bahkan, ada yang mampu mengeluarkan uang pertanggungan jiwa saat kamu tetap sehat hingga akhir masa kontrak perlindungan.

Ya, nilainya sudah ditetapkan sejak awal. Jadi, tidak ada pengurangan dari yang sudah tertulis di kontrak. Uang ini bahkan bisa dicairkan di tengah jalan walaupun keadaan kamu masih sehat walafiat.

Namun, pada akhirnya jika kamu tertarik untuk memiliki aset kertas asuransi ini, sebaiknya cari agen yang benar-benar mengerti dan bekerja dengan sepenuh hati dengan track record yang bagus. Sebab, untuk bisa menciptakan kekayaan dari asuransi butuh waktu yang panjang sehingga agennya juga harus long term.

Kelebihan paper asset asuransi

1. Kamu bisa memiliki paper asset asuransi tanpa DP

Untuk membeli reksadana pun harus melakukan setoran awal. Paper asset asuransi bisa dicicil dengan bujet semampunya.

2. Nilainya sudah ditetapkan di awal

Jadi, tidak akan ada perubahan nilai. Apa yang sudah tertulis, itu yang akan dicairkan.

3. Tidak ada pajak

Uang pertanggungan jiwa yang diterima oleh ahli waris atau penerima sepenuhnya bebas pajak. Jadi, 100 persen nilai yang tertulis akan diterima.

4. Tidak ada biaya tersembunyi

Saat menerima uang pertanggungan, nilai paper asset tidak ada potongan lain-lain seperti administrasi dan lainnya.