Beragam solusi masih dipikirkan untuk menanggulangi penambahan kendaraan. Banyaknya kendaraan semakin membahayakan tatkala teknologi yang dipakai tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, dibutuhkan terobosan otomotif ramah lingkungan untuk mengurangi polusi udara akibat gas buang kendaraan.
Mobil hibrida atau hybrid car adalah mobil dengan teknologi yang hingga kini masih ramai dibicarakan di dunia otomotif. Disebut hibrida karena mobil jenis ini menggunakan dua sumber energi, yakni bensin dan listrik. Kombinasi tersebut memungkinkan mobil hibrida memiliki efisiensi bahan bakar tinggi dan emisi yang lebih rendah dibandingkan dengan mobil berbahan bakar konvensional.
Diharapkan mobil ini dapat menjadi kendaraan ramah lingkungan. Dengan teknologi hibrida, mesin mobil yang bekerja dengan bensin bisa diperkecil karena tidak bekerja sendiri. Energi yang diperlukan untuk menjalankan mobil bisa didapat dari motor listrik yang terdapat di dalamnya.
Agar bisa dipakai, sebuah mobil harus memenuhi beberapa syarat. Pertama, harus bisa menempuh jarak paling sedikit 300 mil atau 482 kilometer sebelum energinya diisi kembali sehingga tidak merepotkan pengemudi. Kedua, pengisian bahan bakar harus bisa dilakukan dengan mudah dan cepat. Ketiga, harus sama cepat dengan kendaraan lain di jalan sehingga tidak menghambat lalu lintas.
Mobil hibrida didesain sedemikian rupa sehingga bisa bekerja dengan energi seminimal mungkin. Mesin mobil yang lebih kecil otomatis membuat berat mobil keseluruhan pun menjadi lebih ringan. Ini membuat mobil membutuhkan energi yang lebih sedikit ketika mendaki tanjakan. Bodi mobil juga didesain aerodinamis sehingga gesekan dengan udara dapat dikurangi. Dengan demikian, penggunaan bahan bakar bisa ditekan. [*/ACH]
Foto dokumen Shutterstock.
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 27 Februari 2017