Lirik Inafuka biasanya berisi ungkapan perasaan mendalam, baik suka maupun duka. Lebih dari sekadar hiburan, Inafuka berfungsi sebagai media komunikasi, sarana menjaga hubungan sosial, dan salah satu cara masyarakat setempat melestarikan budaya mereka.
Nyanyian hati
Inafuka kerap disebut sebagai “nyanyian hati” karena lirik-liriknya menyuarakan perasaan individu. Masyarakat Kepulauan Buru menggunakan Inafuka untuk menyampaikan pesan emosional yang sulit diungkapkan secara langsung, seperti cinta, kehilangan, atau rasa syukur. Dengan nyanyian berbalasan, tercipta dialog antar-individu atau kelompok, memperkuat ikatan sosial dalam komunitas.
Sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, Inafuka hadir di berbagai kesempatan, mulai dari acara adat hingga momen kebersamaan keluarga. Tradisi ini tidak hanya menciptakan hiburan, tetapi juga menjadi ruang untuk merefleksikan nilai-nilai lokal, seperti kebersamaan dan solidaritas.
Baca juga: 5 Manfaat Anak Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler
Iringan tifa
Dalam setiap pertunjukan Inafuka, alat musik tifa menjadi elemen penting. Tifa adalah alat musik tradisional khas Maluku dan Papua yang terbuat dari kayu berlubang dan ditutup dengan kulit hewan, biasanya kulit rusa. Bentuknya menyerupai drum kecil dan dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan.
Tifa memberikan ritme khas yang memperkuat pesan emosional dalam Inafuka. Selain itu, tifa juga mencerminkan kekayaan budaya Maluku yang beragam. Dalam pementasan Inafuka, tifa tidak hanya alat musik, tetapi juga simbol harmoni yang menyatukan nada dan kata dalam satu alunan indah.
Pelestarian bahasa Buru
Bahasa Buru adalah medium utama dalam Inafuka, menjadikannya salah satu cara efektif untuk melestarikan bahasa daerah tersebut. Di tengah pengaruh globalisasi, dengan bahasa lokal sering terancam punah, seni lisan ini memainkan peran penting sebagai penjaga warisan budaya.
Nyanyian dalam bahasa Buru membantu generasi muda mengenal dan memahami kosakata serta ekspresi budaya nenek moyang mereka. Upaya pelestarian ini tidak hanya dilakukan melalui pementasan, tetapi juga melalui pelatihan dan dokumentasi. Dengan melibatkan anak-anak muda, Inafuka tetap relevan pada era modern sekaligus menjaga bahasa Buru tetap hidup.
Inafuka adalah wujud seni tradisional yang kaya akan nilai budaya dan sosial. Dengan ungkapan perasaan yang mendalam, iringan tifa yang khas, dan penggunaan bahasa Buru, Inafuka menjadi salah satu tradisi penting masyarakat Kepulauan Buru.
Berikut ini, video Inafuka, kebudayaan tradisional masyarakat Kepulauan Buru, Maluku.