Tahukah kamu, setiap cangkir teh yang kamu nikmati memiliki karakteristik yang unik? Mulai dari warna, cita rasa, hingga keharuman yang khas, setiap jenis teh membawa jejak proses panjang yang melibatkan alam dan tangan-tangan terampil. Dari pegunungan Jawa hingga dataran tinggi Sumatra, Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen teh berkualitas di dunia.
Sedikitnya ada empat jenis teh populer di Indonesia yang tak hanya nikmat diseduh, tetapi juga kaya akan manfaat.
1. Teh Hitam (Black Tea)
Teh hitam merupakan jenis teh yang paling banyak dikonsumsi dan diekspor dari Indonesia. Bahkan, Indonesia termasuk lima besar negara pengekspor teh hitam di dunia. Teh ini diproses melalui fermentasi penuh yang memanfaatkan enzim fenolase tanpa bantuan mikroba. Enzim ini mengubah katekin dalam daun teh menjadi senyawa antioksidan, seperti teaflavin dan tearubigin.
Proses produksi teh hitam meliputi beberapa tahapan, mulai dari pelayuan daun selama 14-24 jam di suhu ruang, dilanjutkan dengan penggulungan untuk melepaskan enzim alami. Selanjutnya, daun disimpan di tempat dingin dan lembab untuk fermentasi selama 1-2 hari, sebelum akhirnya dikeringkan melalui proses oven atau penjemuran. Hasil akhirnya, daun teh berwarna hitam pekat dengan aroma khas, dan ketika diseduh, menghasilkan warna merah gelap serta rasa yang kuat dan sedikit pahit.
2. Teh Oolong (Oolong Tea)
Teh Oolong merupakan jenis teh yang memiliki karakteristik unik karena melalui proses semi-fermentasi. Proses ini dihentikan dengan pemanasan segera setelah penggulungan daun. Berbeda dengan teh lainnya, teh oolong biasanya berasal dari varietas Camellia sinensis yang memiliki rasa dan aroma lebih ringan.
Proses pengolahannya dimulai dengan pelayuan di bawah sinar matahari selama satu hari penuh. Daun kemudian digulung untuk memicu fermentasi enzimatis, menghasilkan perubahan warna menjadi lebih gelap. Setelah itu, daun segera dipanaskan untuk menghentikan fermentasi dan dikeringkan. Teh oolong dikenal dengan bentuk daunnya yang bulat menggumpal, aroma ringan, dan rasa yang lembut namun kaya.
Baca juga: Manfaat Teh Hijau untuk Kesehatan Tubuh
3. Teh Hijau (Green Tea)
Teh hijau salah satu jenis teh dikenal karena tidak melalui proses fermentasi. Setelah dipetik, daun teh segera dipanaskan untuk menginaktivasi enzim folase, menjaga warna, dan rasa alaminya. Pemanasan bisa dilakukan dengan dua cara: menggunakan udara panas, atau uap air.
Metode pemanasan ini memengaruhi hasil akhir seduhan. Pemanasan dengan uap air menghasilkan warna seduhan yang lebih hijau terang dan aroma ringan, sementara pemanasan dengan oven atau sangrai memberikan warna lebih gelap dan aroma smoky yang khas. Inilah yang membuat teh hijau memiliki cita rasa segar dan menenangkan.
4. Teh Putih (White Tea)
Teh putih termasuk salah satu jenis teh premium di Indonesia. Diproduksi tanpa fermentasi, daun teh langsung dikeringkan setelah pemetikan melalui metode penguapan atau udara panas. Nama “teh putih” berasal dari rambut-rambut halus berwarna putih yang menyelimuti pucuk daun muda.
Jenis teh ini mengandung senyawa antioksidan katekin dalam jumlah tinggi, karena minimnya proses pengolahan yang menjaga kandungan alaminya. Beberapa perkebunan teh di Indonesia, seperti Ciwidey, Garut, dan Wonosari di Jawa Timur, memproduksi teh putih berkualitas tinggi. Seduhannya memiliki warna bening sedikit keruh dengan aroma ringan yang khas.
Teh bukan sekadar minuman, ia adalah hasil dari proses panjang yang melibatkan alam, keterampilan manusia, dan tradisi yang mengakar. Dari Teh hitam yang kuat dan beraroma, teh hijau yang segar dan menenangkan, teh oolong yang lembut dan kaya rasa, hingga teh putih yang premium dan elegan, setiap jenis teh memiliki karakteristik unik yang patut diapresiasi.
Indonesia, sebagai salah satu produsen teh terbesar di dunia, menawarkan beragam pilihan teh berkualitas tinggi yang siap dinikmati oleh para pecinta teh. Jadi, saat kamu menyesap secangkir teh, ingatlah bahwa di balik setiap tegukan, tersimpan cerita panjang dan cita rasa khas yang unik.