Hari Minggu pagi, Taman Marga Satwa Tandurusa, Manado, Sulawesi Utara, terlihat ramai. Namun bukan karena dipadati oleh pengunjung, melainkan beberapa petugas taman sedang berkerumun dengan raut wajah cemas.

Tamtam si kera hitam yang tidak sengaja lewat, mendengar percakapan mereka. Ternyata, mereka sedang kebingungan mencari anak tarsius yang hilang. Padahal, anak tarsius itu baru saja dilahirkan satu hari yang lalu.

Tamtam pun segera memanggil teman-temannya. Ada Baba babi rusa, Kiko kuskus, dan Langlang elang laut.

“Teman-teman, ayo kita bantu mencari anak tarsius yang hilang itu!” ajak Tamtam begitu bersemangat.

“Ayo! Aku dan Langlang cari di semak-semak, sedangkan kalian cari di pohon-pohon, ya!” seru Baba babi rusa memimpin pencarian.

Ya, walaupun masih kecil, bayi tarsius memang tergolong sudah mampu memanjat dari pohon satu ke pohon yang lain. Sebab, berat tubuhnya sangat ringan, sehingga bisa dengan mudah ke mana-mana.

Setelah mencari ke beberapa tempat, mereka belum juga menemukan anak tarsius itu.

Sementara, dari kejauhan, terlihat Tari, seekor tarsius betina dewasa yang sedang gelisah. Mulutnya terus berseru-seru. Baba, Tamtam, Kiko dan Langlang segera mendekatinya.

“Ada apa Tari? Sepertinya kamu sedang mencari sesuatu?” tanya Tamtam cepat.

“Iya, Tamtam. Aku sedang mencari anakku yang kulahirkan satu hari lalu. Namanya Tara. Dia hilang begitu saja sewaktu aku sedang mencarikan makanan untuknya,” terang Tari tarsius dengan raut wajah sedih.

“Oh, ternyata anak tarsius yang hilang itu anak kamu, ya!” kata Langlang elang laut.

“Ya sudah, jangan sedih, Tari. Kita akan membantumu untuk mencarinya dengan senang hati,” imbuh Kiko kuskus.

Mereka kemudian bahu membahu, agar Tara lekas ditemukan. Tamtam si kera hitam lalu menyuruh Tari naik ke atas punggungnya. Dengan begitu, mata Tari yang berdiameter besar bisa leluasa melihat. Tak lupa ia memanfaatkan kepalanya yang bisa berputar hingga 180 derajat.

Tak lama, Tari pun melihat ada sesuatu yang bergerak dari balik semak-semak. Setelah mempertajam penglihatan, Tari bersorak kegirangan. Benar, ternyata itu adalah Tara, anaknya!

Tari turun dari punggung Tamtam dan mulai meluncur di batang pohon menggunakan kuku dan cakarnya. Tara tarsius berlari ke arah sang ibu. Keduanya pun saling berpelukan.

“Teman-teman, terima kasih, ya! Berkat bantuan kalian, akhirnya Tara anakku berhasil ditemukan.”

Tamtam, Baba, Kiko dan Langlang mengangguk bersamaan. Mereka berpesan pada Tari, agar lebih berhati-hati dalam menjaga Tara.*

logo baru nusantara bertutur

Oleh Tim Nusantara Bertutur
Penulis: Reni Asih Widiyastuti
Pendongeng: Paman Gery (Instagram: @paman_gery)
Ilustrasi: Regina Primalita