Australia dan Selandia Baru menjadi destinasi wisata yang memberikan warna tersendiri. Di kedua negara ini memang tidak ada bangunan-bangunan klasik nan megah seperti di Eropa. Namun, Australia dan Selandia Baru memiliki berbagai aktivitas luar ruang dan sajian pemandangan alam yang memesona.
Australia
Benua Kanguru tak berhenti menyapa para pengunjungnya dengan sambutan yang luar biasa. Lihat saja sajian alam yang diperlihatkan olehnya mampu memancing jiwa petualang untuk menjelajahi tiap elok yang ada. Inilah Australia, Si Benua Kanguru. Dengan luas wilayah 7.682.300 kilometer persegi, Australia memiliki lebar 3.200 kilometer dari pantai timur ke barat dan panjang 3.700 kilometer dari Tanjung York di pantai utara sampai Tanjung Tenggara di Tasmania.
Banyak hal yang dapat dilakukan di Australia sehubungan dengan pariwisata. Tempat-tempat spektakuler pun dihadirkan yang lebih banyak bersentuhan dengan alam. Itulah yang menjadi keistimewaan si benua terkecil di dunia ini. Seperti di Queensland yang kaya akan alam pantainya, yakni Great Barrier Reef dan Tangalooma.
Anda dapat berenang, snorkeling, menyelam, dan berlayar di Great Barrier Reef yang terdaftar sebagai situs warisan dunia. Kawasan ini menjadi sebuah adikarya hidup yang begitu besar sehingga dapat dilihat dari luar angkasa. Great Barrier Reef dihuni oleh 600 jenis karang, moluska berjumlah 3.000 varietas, 625 jenis ikan, 133 hiu dan pari, serta lebih dari 30 spesies paus dan lumba-lumba. Dengan kondisi alam yang masih terjaga kealamiannya, Great Barrier Reef memberikan pengalaman sebagai destinasi wisata kelas dunia.
Tangalooma Island Resort terletak di Moreton Island, sekitar 40 kilometer di lepas pantai Brisbane. Moreton Island National Park mencakup sekitar 98 persen pulau. Pantai berpasir putih menghampar di tepi samudra di pulau ini. Tempat yang ideal untuk berenang, selancar, dan memancing. Tepi baratnya yang berpelindung terasa lebih santai dengan air biru sejernih kristal yang lembut menjilati pantai.
Atraksi wisata yang menjadi daya tarik utama pulau ini adalah wild dolphin feeding. Pada malam hari, sepanjang tahun, para pengunjung bisa mengikuti tur menggunakan kapal ke tengah lautan untuk memberi makan lumba-lumba laut lepas. Mereka akan mendekat ketika melihat sorot cahaya yang dipancarkan oleh senter kapal. Jika beruntung, para pengunjung bisa memberi makan para lumba-lumba ini di sekeliling pulau.
Selandia Baru
Hubungan pariwisata antara Indonesia dan Selandia Baru akan semakin “romantis”. Ini terkait dengan langkah Selandia Baru yang mempersiapkan diri untuk menyambut wisatawan asal Indonesia. Bandar Udara Auckland akan menjadi pintu masuk bagi turis asal Indonesia yang merupakan pasar pariwisata yang tumbuh dengan cepat pada 2020.
Pariwisata Selandia Baru semakin melonjak ketika dijadikan latar lokasi rumah para hobbit untuk film The Lord of The Rings. Bentangan alam peternakan sapi yang hijau di sekitar Kota Waikato di Matamata digunakan untuk menggambarkan kawasan Shire yang tenteram di Middle-earth. Desa Hobbiton diciptakan di sini. Desa ini kemudian dipugar ulang untuk pengambilan film The Hobbit Trilogy. Sampai saat ini, desa tersebut tetap menjadi daya tarik wisata permanen.
Selain itu, ada Christchurch yang merupakan kota kedua terbesar di Selandia Baru sesudah Auckland. Kota ini terkenal karena kebun-kebunnya yang indah, bangunan-bangunan tua, dan Sungai Avon yang berliku-liku melewati pusat kota. Tidak mengherankan, Christchurch dikenal dengan sebutan “The Garden City”.
Kemudian Anda jangan lewatkan Gunung Cook. Gunung ini dikenal juga dengan nama Aoraki, kawasan pegunungan yang puncaknya tertutup salju abadi. Tempat ini menawarkan beragam aktivitas luar ruangan seperti mengeksplorasi gletser, tracking, dan tur dengan perahu atau kayak. [IKLAN/*/ACH]
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 24 Oktober 2013