Mengunjungi negara lain, seperti Vietnam untuk berwisata memang menyenangkan. Namun, bukan berarti Anda terbebas dari permasalahan. Untuk menyiasatinya, perhatikan hal-hal berikut.

Saat berwisata ke Vietnam, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan. Pertama, sebaiknya Anda jangan menukarkan mata uang di dalam bandara. Selain nilainya tukarnya lebih kecil, terdapat biaya tambahan untuk penukaran. Akan lebih baik jika Anda menukarkan uang di Indonesia terlebih dulu atau di tempat penukaran uang resmi pusat kota.

Kedua, berhati-hatilah dengan barang bawaan Anda. Pencopet tidak hanya banyak ditemui di sejumlah wisata lokal. Wisata di luar negeri seperti Vietnam pun rawan pencopetan. Lebih-lebih jika Anda mengunjungi pusat-pusat keramaian kota. Letakkan uang di beberapa lokasi sekaligus. Misalnya, di saku baju, saku celana, dan tas. Amankan pula gadget seperti ponsel, kamera, atau komputer tablet.

Ketiga, bawalah obat-obatan untuk mengantisipasi munculnya masalah pencernaan atau gangguan kesehatan lainnya. Misalnya, minyak kayu putih, obat maag, atau plester untuk penutup luka.

Keempat, Vietnam memang tergolong mempunyai hawa yang panas hingga sejuk. Namun, sejumlah lokasi, terutama di dataran tinggi, mempunyai suhu yang cukup dingin. Rata-rata suhu di pegunungan adalah sekitar 15 derajat celsius. Namun, suhunya bisa menurun drastis hingga di bawah 0 derajat celsius saat malam hari. Ada baiknya Anda membawa perlengkapan berupa baju hangat ketika mengunjungi Vietnam.

Kelima, ada baiknya Anda mencicipi makanan yang dijajakan di pinggir jalan. Makanan di pinggir jalan umumnya lebih murah dengan rasa yang lebih enak. Namun, Anda tidak perlu kaget jika harga dipatok lebih mahal untuk turis dibandingkan warga asli Vietnam. Hal tersebut lumrah terjadi di sana. Untuk lebih nyamannya, Anda memang bisa bersantap di restoran. Namun, harganya cenderung lebih mahal.

Keenam, bila ada pedagang yang membawa barang dalam gendongan atau pikulan dan meminta berfoto bersama atau tiba-tiba membantu tanpa diminta, sebaiknya Anda berhati-hati. Meskipun terkesan ramah, Anda akan dikenai biaya atas “jasa baik” mereka. Tentu saja hal ini menjadi sulit ditolak. Namun, hal ini tidak menjadi masalah jika sedari awal, Anda menginginkan foto bersama penduduk lokal atau dengan senang hati menerima “bantuan” mereka.

Ketujuh, cermatilah saat “jajan” di pedagang kaki lima. Biasanya mereka tidak menjual makanan dan minuman secara terpisah. Anda pun perlu mengeluarkan biaya untuk satu paket makanan. Anda pun perlu bergegas ketika makanan mulai tinggal sedikit, bahkan habis. Pedagang biasanya akan segera membersihkan meja jika melihat piring tamu sudah kosong.

Ya, tiap daerah mempunyai perbedaan dalam hal kebiasaan dan tata cara serta norma sosial. Ada baiknya Anda mencari informasi tentang kehidupan dan kebiasaan masyarakat Vietnam. Dengan demikian, Anda bisa membaur lebih mudah dengan penduduk lokal yang minim risiko untuk “dimanfaatkan”. [MIL]

Foto dokumen Shutterstock.

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 29 Oktober 2013