Musim liburan akhir Tahun Baru saja berlalu. Baru 2–3 hari meraba tahun 2018, di berbagai media sosial sudah beredar rangkuman daftar liburan tahun ini. Bulan depan misalnya, ada libur akhir pekan yang lumayan—tiga hari—untuk jalan-jalan lagi. Maret dan April juga tak kalah atraktif long weekend-nya.

Itu sebabnya tak heran bila minggu-minggu ini, sejumlah koran atau majalah, mulai dipenuhi iklan paket wisata. Mulai dari yang ekonomis; misalnya pergi ke Singapura, Malaysia, atau Bangkok selama 4 hari 3 malam hanya Rp 3 jutaan per orang; sampai paket spesial, seperti melancong ke Eropa selama dua minggu seharga 3.000-an dollar AS. Jika dicermati, paket-paket yang ditawarkan bisa dikelompokkan ke dalam beberapa kategori. Berikut ini di antaranya.

Paket individu

Paket perjalanan individu hanya mensyaratkan 1–2 orang wisatawan agar bisa berangkat. Biasanya paket ini juga ditujukan untuk pengantin yang hendak berbulan madu. Namun, harga paket ini biasanya tidak termasuk tiket pesawat, jadi hanya mencakup hotel, retribusi tempat wisata, makan siang dan malam, pemandu wisata, serta transportasi selama kunjungan. Kelebihan paket ini adalah dapat berangkat sesuai keinginan peserta.

Destinasi wisata untuk paket individu ini biasanya cuma dalam negeri atau negara yang tak mensyaratkan visa bagi turis Indonesia. Seperti paket wisata lainnya, peserta diminta untuk menyediakan uang tip untuk pemandu wisata dan sopir.

Ada kalanya paket individu memberi kesempatan peserta untuk mengubah agenda melancong di tempat tujuan. Ini bisa dilakukan dengan bernegosiasi bersama pemandu wisatanya. Tentu saja peserta harus menanggung biaya tambahan jika diperlukan.

Paket keluarga

Paket ini mirip dengan paket individu, tetapi dengan peserta yang mencakup keluarga inti, semisal ayah, ibu, dan beberapa anak. Peserta paket ini dapat pula berangkat sesuai keinginan atau menurut ketersediaan tempat duduk di pesawat.

Yang perlu diperhatikan, hotel yang disediakan agen perjalanan untuk paket ini memiliki peraturan berbeda-beda bagi tamu yang datang bersama anak-anak. Ada hotel yang mengizinkan anak di bawah 12 tahun untuk tidur bersama orangtua dalam satu ranjang. Ada pula yang mewajibkan tamu dengan anak di bawah 12 tahun untuk menyewa kasur tambahan.

Sejumlah paket wisata domestik keluarga bahkan tak menawarkan hotel, tetapi rumah tamu (guest house) dengan 2–3 kamar. Bagi beberapa orang, paket ini lebih hemat dan menarik. Sebab, rumah tamu ini kadang menyediakan fasilitas lebih lengkap, semisal dapur termasuk peralatan memasak dan kompor gas, kulkas, meja-kursi makan, jemuran, dan mesin cuci.

Paket rombongan

Paket perjalanan rombongan biasanya dirancang dengan peserta lebih dari 10 orang. Paket ini dibuat dan ditawarkan agen-agen perjalanan pada masa-masa tertentu. Contohnya, saat low season sehingga harga paket terkesan lebih murah atau tatkala suatu maskapai penerbangan membuka rute baru sehingga memberikan promosi tiket murah.

Pelancong yang mengikuti paket ini harus mengikuti seluruh aturan yang dikeluarkan biro wisata selama perjalanan. Yang perlu diperhatikan, harga paket biasanya tidak termasuk biaya pengurusan visa jika tujuan wisatanya adalah negara-negara yang mensyaratkan visa. Jika permohonan visa peserta ditolak, biaya pengurusan visa tak bisa dikembalikan. Peserta juga diminta melunasi seluruh biaya beberapa waktu sebelum berangkat.

Peserta pun harus lihai mengelola keuangannya selama perjalanan. Sebab, acap kali biro wisata akan mengajak rombongan mampir di tempat-tempat belanja terkenal atau terkesan murah. [TYS]

Foto Shutterstock.com

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 8 Januari 2018