Hiduplah Bowih seekor kerbau dan Karin seekor rusa. Mereka berdua terkenal suka memilih-milih dalam berteman. Mereka berdua juga sering menyebarkan berita yang tidak benar kepada binatang-binatang lainnya.
“Bowih. Hari sudah mau siang ini. Ayo, kita mengambil air,” ajak Karin.
“Ayo, Karin. Sekarang, ya! Sebelum hari semakin terik,” jawab Bowih.
Pada waktu yang sama, Maru seekor Harimau Jawa juga berniat mengambil air di sungai. Ia tampak kehausan sebab telah menempuh perjalanan cukup jauh. Wajahnya terlihat letih, tetapi terus berjalan hingga mendekati sungai.
Terlihat dari kejauhan Bowih dan Karin melihat loreng Maru. Mereka berdua mencurigai gerak-gerik Maru akan berbuat jahat kepada mereka. Lantas mereka merencanakan jebakan kepada Maru.
“Wah, kita harus hati-hati. Itu harimau terlihat lapar, Karin. Apa yang harus kita lakukan, nih?” kata Bowih.
“Ya benar, Bowih. Kita harus waspada. Mari, kita bikin jembatan jebakan untuk harimau itu supaya dia tidak bisa menyeberangi sungai ini,” jawab Karin.
Maru sendiri terus berjalan menuju ke arah sungai. Ia hanya ingin minum sejenak.
“Wah, ini akan menjadi jebakan hebat! Kita akan dipanggil pahlawan oleh binatang lain ya, Karin!” ucap Bowih sambil menyusun ranting pohon menjadi panjang.
Ternyata di bagian hulu sungai sedang terjadi hujan lebat. Angin juga berembus semakin kencang. Namun, mereka berdua tetap membuat jembatan jebakan untuk Maru.
Sementara itu, Maru sudah sangat dekat dengan sungai. Tiba-tiba saja dengan sangat cepat aliran air sungai berubah sangat deras. Karin yang sedang merakit jembatan jebakan pun terperangkap di tengah sungai. Bowih mulai panik sebab air semakin deras dan Karin terkenal tidak pandai berenang.
Dari kejauhan, Maru yang melihat Karin dalam kesulitan, langsung melompat dan menyelamatkan Karin dari derasnya aliran sungai. Maru lalu menggendong Karin yang kesusahan melawan arus sungai. Berkat bantuan Maru, Karin bisa terselamatkan!
“Terima kasih, ya, sudah menyelamatkan aku,” ucap Karin kepada Maru.
“Iya dengan senang hati. Aku kesini hanya untuk minum dan ingin mencari teman baru dalam perjalanan,” jawab Maru Si Harimau penuh senyum.
“Kami mau minta maaf juga sebab sudah berprasangka buruk terhadap kamu dan ingin membuatmu terjebak dalam sungai,” ucap Bowih merasa menyesal.
Akhirnya, mereka bertiga menuju ke hutan lereng gunung dan bergembira bersama. Tak lupa Maru dikenalkan dengan binatang lainnya di hutan lereng gunung. Setelah itu, Maru Si Harimau melanjutkan perjalanannya. *
Penulis: Yunaz Karaman
Pendongeng: Paman Gery (Instagram: @paman_gery)
Ilustrasi: Regina Primalita