Masih ingat dengan buku Man are from Mars, Woman are from Venus karya penulis Amerika John Gray yang populer pada era 1990-an? Buku ini mengupas perbedaan karakter psikologis perempuan dan pria yang berdampak pada perbedaan perilaku keduanya dalam menjalani hubungan. Didapuk sebagai buku nonfiksi terlaris pada era tersebut, dengan terjual lebih dari 50 juta kopi buku, tak sedikit orang yang menyanggah beberapa hal yang tertulis di dalamnya.

Namun, di era digital dan internet, perbedaan karakter perempuan dan laki-laki ini dapat ditilik secara lebih pasti melalui data statistik. Salah satunya adalah perbedaan perilaku antara kedua jender ini terhadap penggunaan internet.

Sebuah penelitian di Eropa mengungkapkan, perempuan dan pria menunjukkan antusiasme yang sama dalam menggunakan internet, tetapi dengan perilaku berbeda. Kasperski Lab, vendor solusi proteksi endpoint swasta yang berbasis di Inggris Raya, kemudian bekerja sama dengan University of Wuerzburg, Jerman, menunjukkan bahwa ketika online pria cenderung mencari hiburan, games, dan konten seksual. Sementara perempuan mencari komunikasi dan interaksi dengan teman atau pasangan mereka.

Demikian pula jika dilihat dari perilaku belanja daring. Hasil studi yang dilakukan Redstage, agensi ecommerce dari Amerika, pada 2010 mengungkapkan bahwa perempuan menghabiskan waktu 20 persen lebih banyak browsing ke situs-situs web belanja daring dibandingkan pria.

Kategori barang yang dibeli juga berbeda, jika perempuan lebih banyak berbelanja kebutuhan ritel, sementara untuk kategori produk elektronik, komputer, perlengkapan olahraga, dan peralatan outdoor masih didominasi kaum pria.

Penggunaan internet memang kian jadi kebutuhan bagi warga dunia. Di Indonesia sendiri jumlah pengguna internet terus bertambah. Pada Januari lalu, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan jumlah pengguna internet pada tahun 2013 mencapai 71,19 juta atau naik sebesar 13 persen dibanding tahun 2012. Mengoptimalkan produktivitas kerja, memenuhi kebutuhan harian, maupun kebutuhan belajar-mengajar di bangku pendidikan, penggunaan internet sulit dihindari. [ADT]

foto: shutterstock