Menyantap kheer pada Idul Fitri di negara ini merupakan tradisi yang begitu tua, konon dimulai pada Idul Fitri pertama dalam kalender Hijriah. Puding krim yang terbuat dari bahan dasar beras ini dimasak dengan telur, susu, dan gula. Kacang almond atau kismis bisa ditambahkan sebagai garnish. Ada pula modifikasi seperti gajar kheer yang terbuat dari wortel atau sawayian kheer yang terbuat dari vermiseli atau sohun.
Selain di Pakistan, kheer cukup populer juga di daerah-daerah Asia Selatan lainnya. Kata kheer berasal dari bahasa Sansekerta, ksheeram, yang berarti susu. Di India, kheer juga disebut dengan payasa. Makanan ini dihidangkan terakhir, setelah makanan utama selesai disantap.
Hampir sama dengan yang dilakukan orang Indonesia, saat Idul Fitri seluruh keluarga berkumpul. Mereka akan makan bersama, bercengkerama, dan menjalin kembali silaturahim. Rasa kheer yang manis dan teksturnya yang kental kerap dikait-kaitkan dengan manisnya persaudaraan dan akrabnya hubungan antar-anggota keluarga.
Baca juga:Â Nastar dan Kastengel, Kue Khas Lebaran yang Abadi
Apa itu Halva?
Selain kheer, Pakistan juga punya halva. Secara umum, ada dua jenis halva, yang dibuat dengan tepung dan margarin kacang. Ditambahkan pula di dalam makanan ini beragam bahan lain seperti biji bunga matahari, kacang, wortel, atau labu.Halva dibuat dengan mengaduk adonan secara berhati-hati ketika panas. Halva bisa dimasak sebentar saja untuk mendapatkan adonan yang ringan atau sedikit lebih lama untuk membuatnya tampak lebih gelap dan lebih padat. Ketika sudah siap disajikan, teksturnya seperti bolu padat, tetapi lebih lengket dan lebih kering.
Merayakan Idul Fitri dengan makanan merupakan wujud rasa syukur atas kelimpahan berkat. Tentu saja syukur ini menjadi lebih genap jika dirayakan bersama dengan keluarga, sahabat, dan orang-orang terdekat. Yang penting untuk diingat, jangan berlebihan mengudap makanan manis agar tubuh kita tetap sehat. [*]