Selain karena daya tariknya yang tidak lekang oleh waktu, emas juga dikenal sebagai salah satu aset yang relatif aman dan stabil.
Emas sampai saat ini tetap menjadi investasi yang potensial pada tahun 2025, dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang memengaruhi harga dan daya tariknya.
Beberapa alasan yang menjadikan emas sebagai investasi yang menarik antara lain adalah ketidakpastian ekonomi global, hedge against inflation, digitalisasi investasi emas, diversifikasi portofolio, permintaan industri dan konsumen, serta potensi tekanan dari kebijakan moneter.
Pada tahun 2025, ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh faktor geopolitik, inflasi, atau krisis finansial global dapat meningkatkan permintaan emas sebagai aset safe haven. Dalam situasi ketidakpastian, investor cenderung mengalihkan dana ke emas untuk melindungi kekayaan mereka.
Bagi-bagi 8.000 gram emas
Berinvestasi emas tak selalu membutuhkan dana yang besar. Terkadang dalam suatu program promosi terdapat doorprize, hadiah, atau bahkan bagi-bagi emas gratis. Sehingga para investor pemula dapat memanfaatkan program ini.
Hal ini pula yang membuat seorang ibu bernama Yuli nekat datang sejak pukul 04.00 WIB ke acara peluncuran Gadai Emas yang digelar Pusat Gadai Indonesia (PGI) di Gor Serbaguna Antarikshe, Jakarta Timur. Maklum saja dalam acara ini PGI membagikan total 8.000 gram emas atau total sekitar lebih dari Rp 12 miliyar kepada 8.000 nasabah setianya di enam kota besar secara serentak, yaitu Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Denpasar, dan Serang.
“Saya datang dari jam 4 subuh, padahal bagi-bagi emasnya dimulai jam 9 pagi. Gak apa-apa biar cepat bawa emasnya pulang. Nantinya emasnya saya mau simpan, jaga jaga nanti kalo ada keperluan kan bisa dijual,” ujar yuli di sela-sela acara berlangsung.
“Dengan peluncuran produk Gadai Emas ini, kami berharap dapat memberikan solusi keuangan yang lebih fleksibel dan menguntungkan. Sebagai bentuk apresiasi, kami membagikan 8.000 keping emas Antam kepada nasabah loyal sebagai simbol kepercayaan dan kemitraan jangka panjang,” ujar Andrew Susanto, Direktur Utama Pusat Gadai Indonesia.
Hal yang perlu dipertimbangkan
Dalam berinvestasi emas, para investor juga perlu mempertimbangkan volatilitas jangka pendek, di mana harga emas dapat mengalami fluktuasi dalam jangka pendek, jadi penting untuk memiliki strategi investasi yang jelas.
Selain itu, pertimbangkan pula alternatif investasi, di mana aset digital seperti mata uang kripto atau saham teknologi dapat bersaing dengan emas sebagai investasi pilihan.
Pertimbangkan pula faktor penyimpanan dan biaya. Jika memilih emas fisik, pastikan Anda memperhitungkan pula biaya penyimpanan dan asuransi.
Intinya, emas tetap memiliki potensi menjadi investasi yang solid pada tahun 2025, terutama bagi investor yang mencari perlindungan nilai dan diversifikasi.
Namun, seperti investasi lainnya, penting untuk memahami tujuan keuangan Anda dan mengelola risiko dengan bijak. Diversifikasi portofolio dengan kombinasi emas dan aset lain dapat menjadi strategi terbaik.