Tak hanya nikmat, kolang-kaling atau juga dikenal sebagai atap kelapa memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh.

Buah kolang-kaling adalah buah yang berasal dari tanaman aren (arenga pinnata). Menurut data dari United States Department of Agriculture, terdapat sekitar 120 jenis tanaman aren yang tersebar di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, hanya tanaman aren yang buahnya memiliki tekstur yang kenyal dan rasa yang manis yang dapat dijadikan kolang-kaling.

Arenga pinnata merupakan jenis tanaman aren yang memiliki buah yang berkualitas dan memiliki berbagai macam manfaat bagi kesehatan tubuh.

Manfaat Kolang-kaling

Menjaga kesehatan saluran pencernaan

Berkat kandungan seratnya yang tinggi, yaitu mencapai 39 persen, kolang-kaling membantu menyehatkan pencernaan. Serat diperlukan dalam meningkatkan metabolisme tubuh, mencegah sembelit, dan menjaga kesehatan saluran pencernaan.

Serat dalam kolang-kaling terdiri dari dua jenis, yaitu serat larut dan serat tidak larut. Serat larut dapat membantu menyerap air dan membentuk feses, sehingga dapat memperlancar proses buang air besar. Sedangkan serat tidak larut dapat membantu melancarkan gerakan usus dan mencegah sembelit.

Selain itu, kolang-kaling juga mengandung air yang tinggi. Air juga penting untuk kesehatan pencernaan, karena dapat membantu melembabkan feses dan memperlancar proses buang air besar.

Menjadi alternatif sumber energi

Karbohidrat yang terkandung di dalam berperan penting dalam pembentukan energi. Saat dicerna, karbohidrat ini akan berubah menjadi glukosa, yang diolah menjadi sumber energi utama. 

Dalam 100 gram kolang-kaling mentah mengandung 21 gram karbohidrat. Jumlah ini setara dengan sekitar 84 kalori.

Karbohidrat dalam kolang-kaling dapat dicerna dengan cepat, sehingga dapat memberikan energi yang cepat. Hal ini cocok untuk dikonsumsi sebagai camilan atau makanan ringan untuk meningkatkan energi.

Selain itu, kolang-kaling juga mengandung protein yang dapat membantu tubuh memproduksi energi. Dalam 100 gram kolang-kaling mentah mengandung 2,3 gram protein.

Kedua nutrisi tersebut dapat memberikan energi yang dibutuhkan tubuh, sehingga dapat membantu mengurangi rasa lapar. Hal ini dapat membantu orang-orang yang sedang menurunkan berat badan untuk mengurangi asupan kalori.

Membantu menjaga kesehatan tulang

Kolang-kaling juga tinggi kalsium. Dalam 100 gram kolang-kaling, terdapat kira-kira 91 miligram kalsium, beda sedikit saja dengan susu sapi murni yang punya 125 miligram kalsium dalam 100 gramnya. Jumlah ini juga setara dengan sekitar 10 persen dari kebutuhan kalsium harian orang dewasa.

Kalsium dalam kolang-kaling dapat membantu menjaga kekuatan dan kepadatan tulang. Hal ini penting untuk mencegah osteoporosis dan patah tulang. Kalsium juga berperan dalam mendukung kerja sistem saraf, pembekuan darah, dan kontraksi otot.

Selain kalsium, kolang-kaling juga mengandung fosfor yang penting untuk kesehatan tulang. Dalam 100 gram kolang-kaling mentah mengandung 243 mg fosfor. Jumlah ini setara dengan sekitar 30 persen dari kebutuhan fosfor harian orang dewasa.

Baca juga : 

Meredakan radang sendi

Manfaat kolang-kaling untuk kesehatan tubuh lainnya adalah mampu meringankan radang sendi karena mengandung senyawa galaktomanan. Galaktomanan adalah senyawa polisakarida yang memiliki sifat antiinflamasi.

Berdasarkan penelitian, kandungan senyawa galaktomanan di dalam kolang-kaling juga mampu memberikan efek analgesik (anti nyeri), anti-peradangan, dan mengurangi kaku atau spasme pada sendi. Di samping itu, kandungan kalsium kolang-kaling juga baik untuk kesehatan tulang dan sendi.

Namun, kandungan senyawa galaktomanan di dalam kolang-kaling bervariasi, tergantung pada jenis kolang-kaling, metode pengolahan, dan kondisi penyimpanannya.

Kandungan galaktomanan dalam kolang-kaling segar umumnya berkisar antara 40 persen hingga 60 persen. Kandungan galaktomanan ini akan berkurang seiring dengan proses pengolahan. Kolang-kaling yang dikeringkan memiliki kandungan galaktomanan yang lebih rendah, yaitu sekitar 20 persen hingga 30 persen.

Selain itu, kandungan galaktomanan dalam kolang-kaling juga dapat dipengaruhi oleh kondisi penyimpanan. Kolang-kaling yang disimpan dalam kondisi kering dan dingin akan memiliki kandungan galaktomanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kolang-kaling yang disimpan dalam kondisi lembab dan panas.

Membantu meremajakan kulit dan otot

Selain dapat membantu membantu meringankan radang sendi, senyawa galaktomanan dalam kolang-kaling dapat membantu meningkatkan produksi kolagen.

Kolagen adalah protein yang penting untuk menjaga keremajaan kulit. Kolagen memberikan struktur dan kekuatan pada kulit. Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen akan menurun, sehingga kulit akan menjadi kendur dan kehilangan elastisitasnya.

Mineral lain yang terkandung dalam kolang-kaling adalah zat besi. Zat besi diperlukan untuk pembentukan sel darah merah. Sel darah merah akan mengangkut oksigen ke otot, yang penting untuk energi dan pemulihan otot setelah aktivitas fisik.

Tips mengonsumsi kolang-kaling

Kolang-kaling dapat dikonsumsi secara langsung atau diolah menjadi berbagai macam hidangan, seperti kolak, es campur, dan manisan. Kolang-kaling juga dapat dijadikan sebagai bahan baku untuk membuat produk olahan lainnya, seperti nata de coco dan permen.

Namun, agar manfaat dari kolang-kaling bisa lebih optimal, berikut beberapa tips yang dapat dilakukan.

Konsumsi kolang-kaling secara rutin. 

Untuk mendapatkan manfaat kolang-kaling secara maksimal, sebaiknya konsumsi kolang-kaling secara rutin, yaitu 2-3 kali seminggu. Konsumsi kolang-kaling secara rutin dapat membantu tubuh untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan secara teratur.

Namun, perlu diingat bahwa untuk mendapatkan manfaat yang optimal, kolang-kaling sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah sesuai kebutuhan tubuh dan tanpa tambahan apa-apa (gula, pewarna, atau sirup). Untuk program diet, disarankan mengkonsumsi kolang-kaling sebelum makan besar.

Konsumsi kolang-kaling dalam jumlah yang wajar

Kolang-kaling mengandung karbohidrat dan kalori yang cukup tinggi. 

Umumnya, takaran yang pas untuk mengkonsumsi kolang-kaling dalam sehari adalah sekitar 100 gram. Takaran ini setara dengan sekitar 10-12 butir kolang-kaling.

Takaran ini dianggap cukup untuk mendapatkan manfaat kolang-kaling secara maksimal, tanpa menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan seperti kenaikan berat badan. Konsumsi kolang-kaling dalam jumlah yang berlebihan juga dapat menyebabkan perut kembung dan diare karena kandungan seratnya yang tinggi.

Pilih kolang-kaling yang segar dan tidak mengandung bahan pengawet

Kolang-kaling segar memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kolang-kaling yang telah diolah atau mengandung bahan pengawet. Kolang-kaling segar biasanya dijual dalam keadaan basah dan memiliki warna putih bening, tekstur yang kenyal, dan tidak berbau asam.

Sedangkan kolang-kaling yang telah diolah baik dengan cara dikeringkan, direbus, atau dimaniskan biasanya memiliki warna yang lebih gelap dan tekstur yang lebih keras. Jika membeli kolang-kaling yang telah diolah, pastikan kolang-kaling tersebut tidak mengandung bahan pengawet dengan memeriksa label kemasannya.

Konsumsi kolang-kaling bersama makanan kaya nutrisi lainnya

Meski kolang-kaling merupakan sumber nutrisi yang baik, namun kolang-kaling tidak mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Oleh karena itu, konsumsi kolang-kaling harus bersamaan dengan makanan lain yang kaya nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Kamu bisa mencampurkan kolang-kaling ke dalam salad buah, salad sayuran, atau sebagai topping saat mengkonsumsi oatmeal atau yogurt. Kolang-kaling juga cocok ditambahkan ke dalam sup untuk menambah tekstur dan rasa.

Di Indonesia sendiri, kolang-kaling lebih populer diolah sebagai kolak. Kolak kolang-kaling adalah salah satu hidangan tradisional Indonesia yang paling populer, terutama di bulan Ramadhan. Namun, perlu lebih bijak dalam mengolah kolak kaling yang mengandung santan, gula merah, dan daun pandan untuk tetap mendapatkan manfaat baiknya bagi tubuh.