Bagai sebuah puisi, Tulus memilih “Langit Abu-Abu” dinyanyikan dengan format akapela. Karya Tulus ini melanjutkan eksplorasi kreatif yang terus dilakukan Tulus, baik sebagai penyanyi maupun pencipta lagu.
Format bernyanyi secara akapela ini dipilih Tulus dengan maksud agar pesan yang terkandung dalam lirik lagu ini bisa tersampaikan dengan lebih baik, lebih dalam, bahkan lebih puitis bagi pendengarnya. “Langit Abu-Abu” versi video sudah bisa dinikmati juga melalui kanal Youtube sejak 20 April 2018.
Tentu saja akan terasa aneh saat mendengarkannya pertama kali karena di albumnya “Langit Abu-Abu” diiringi instrumen musik. Namun, kualitas vokal prima dari Tulus ditemani sinematografi dari Davy Linggar membuat lagu ini perlahan mampu membius pendengar.
Mengacu tema album Monokrom, Davy Linggar dan Tulus kembali menggunakan warna monokrom pada video musiknya. Pemilihan lokasi di sebuah pembangunan gedung menjadi apik karena pendaran sinar lampu maupun matahari yang menembus sela-sela konstruksi menjadikan video musik ini tidak monoton.
Tak banyak penyanyi yang berani bernyanyi tanpa iringan musik. Tulus merupakan sedikit dari penyanyi yang berani. Video musik ini sekaligus memperkaya khasanah musisi Indonesia yang semakin kreatif dari hari ke hari.
Lagu ini sendiri masuk ke dalam album rilisan terakhir Tulus, Monokrom. Album ini sudah dinikmati hingga lebih dari 108 juta kali melalui kanal Youtube dan materi lagu-lagunya sudah didengarkan hampir 23 juta kali streaming di toko musik digital dalam kurun waktu 1 tahun terakhir.
Monokrom pun sudah diganjar 26 penghargaan di bidang musik dan sinematografi dalam kurun waktu 2 tahun. Pihak TulusCompany, manajemen Tulus, menyebutkan bahwa semangat untuk memberikan inspirasi dan menyentuh pendengar menjadi alasan di balik eksplorasi kreatif yang dilakukan terus menerus ini. “Langit Abu-Abu” versi akapela ini pun sudah dapat dinikmati secara di layanan musik digital, seperti Spotify, Apple Music, Joox, dan Deezer. Apakah Anda sudah pernah mendengar lagu ini? Jika belum, silakan klik tautan di bawah ini. [VTO]
Foto dokumen Youtube/musiktulus
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 15 Mei 2018