Kehangatan dan kelezatan masakan ibu selalu menjadi memori yang amat dirindukan untuk dapat dicecap kembali. Hal itulah yang dialami Daniel Vigone (35), pria kebangsaan Italia yang tinggal di Jakarta. Terpaut jarak yang amat jauh dengan sang ibu yang bermukim di Liguria, sebuah daerah pesisir di Italia, membuat Daniel amat rindu dengan masakan ibunda.

Kerinduan itu yang membawanya berangan-angan, suatu waktu dapat membuka restoran dengan memperkenalkan menu masakan rumahan khas ibunya kepada penikmat kuliner di Jakarta. Apalagi, kebetulan keluarga Daniel, tepatnya sang ibu, memiliki usaha restoran keluarga yang dijalankan di tempat asalnya.

Impian si anak bungsu ini menjadi nyata. Suatu kali, setelah Daniel mendapat tempat yang ideal untuk usaha restorannya. Dia lantas menghubungi sang Ibu, Rosa Vignolo—akrab disapa Rosy—yang kemudian memutuskan untuk ke Jakarta guna menjajal pengalaman baru membuka restoran di kota ini.

Peran keluarga

Restoran dengan sajian homemade Italian cooking itu pun resmi dibuka pada 2013, di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, dengan mengusung nama sang mamma sebagai ikon, Mamma Rosy.

”Saya tidak mau tempatkan restoran ini di mal, karena saya menyukai konsep Italia yang kekeluargaan, tepatnya seperti kampung halaman kami. Kami memodifikasi tata letak tempat ini secara bertahap, hingga bisa senyaman sekarang. Tidak lupa, kami masukkan dekorasi Italia di berbagai sudut, digabungkan dengan sentuhan budaya Indonesia dari Bali dan Yogya untuk memberikan kesan hangat,” kata Daniel.

0111-LANGGAM_10
0111-LANGGAM_5
0111-LANGGAM_8
0111-LANGGAM_4
0111-LANGGAM_1

Selain suasana nyaman, tentu racikan sang ibu, menjadi kekuatan sajian di Mamma Rosy. Sama halnya dengan kuliner Indonesia, Italia dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan kuliner. Umumnya, setiap masakan di daerah-daerah Italia dipengaruhi oleh iklim, geografi, dan sejarah. Bahkan yang terpenting, keluarga memainkan peran sentral dalam tradisi Italia, di mana hidangan masakan dalam porsi untuk keluarga besar sudah menjadi tradisi di sana.

Disarikan dari laman Italian Legacy, Liguria merupakan sebuah region di pesisir barat laut Italia, yang sudah ada sejak zaman pra-Romawi. Asal-muasal penduduknya banyak yang berasal percampuran Suku Liguria dan Galia.

Diketahui Genova yang merupakan kota pelabuhan, merupakan Ibu Kota daerah Liguria, yang memiliki aktivitas perekonomian yang padat. Mayoritas industri lokal berbasis produksi olive oil, pembuatan anggur, dan penangkapan ikan. Sementara itu, ciri khas masakan dari Liguria, lebih banyak berupa bahan-bahan lokal, rempah dan sayuran, makanan laut, pasta, kue pai dan kue kering, kacang chickpea, dan panissa.

Simpel autentik

Memiliki kegemaran memasak sejak kecil dan terbiasa menekuni bisnis restoran keluarga  turun-temurun, membuat Rosy paham benar bagaimana mengolah masakan rumahan Italia menjadi nikmat untuk dicecap.

Tak hanya menjadi pemilik, perempuan paruh baya ini sekaligus menjadi kepala dapur, tempat yang menjadi pusat kesibukan restoran sepanjang hari. Dibantu oleh sekitar 8 koki, setiap hari, Rosy terjun langsung di dapur untuk menyiapkan aneka masakan Italia yang lezat mulai dari makanan pembuka, utama, hingga pencuci mulut.

Memiliki peran sentral dalam bisnis restorannya, Rosy dikenal amat mencintai masakan daerahnya. Dia percaya masakan Italia merupakan salah satu makanan terbaik dunia sejak dulu hingga sekarang.

Perempuan yang hobi merajut dan gemar menonton pertandingan klub sepak bola Sampdoria itu menjelaskan, “Anda bisa melihat bahwa masakan Italia memiliki tingkat kompleksitas tinggi, mulai dari varian resep, keberagaman bahan masakan, yang semuanya menjadi bagian dari bisnis kuliner kami. Namun, tanpa banyak modifikasi dengan tujuan menjaga cita rasa autentik, saya membuat masakan yang simpel, seperti yang biasa dilakukan di rumah.”

Ia menambahkan, untuk menjaga autentisitas masakan, dirinya tidak pernah mengubah komposisi sebuah makanan. Semisal, komposisi asli saus ragu untuk pasta spageti maupun saus funghi tetap dipertahankan tanpa ada yang diubah-ubah. “Itulah yang disebut dengan autentik,” jelas Rosy.

Adapun contoh menu andalan Mamma Rosy antara lain tris, menu pembuka yang enak disantap dengan focaccia bread. Ada pula agnello al brandy, daging domba empuk hasil proses slowly roasted di oven yang dibumbui rempah Italia dan saus brandy.

Jika Anda ingin mencecap pasta, pasta ravioli (jenis pasta rumahan yang berisi rempah bayam dan daging) dengan saus funghi merupakan pilihan lezat. Untuk yang gemar menyantap pasta segar berisi kerang, tagliatelle vongole menjadi opsi. Menu utama favorit lainnya adalah risotto fontina special, pizza golosa atau the fiorentina’s steak. Sebagai penutup, sepotong kue tiramisu maupun es krim gelato mampu meninggalkan kesan tersendiri.

Kelezatan menu Mamma Rosy dengan cepat mengundang banyak orang untuk datang dan kembali, yang makin mengekalkan pendapat bahwa masakan ibu yang dimasak dari hati akan selalu menorehkan kesan yang indah. [AJG]

Foto-foto Iklan Kompas/E. Siagian.

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 1 November 2017