Selain kualitas bahan bakar dan kebersihan dapur pacu, performa kendaraan dipengaruhi oleh beberapa hal. Salah satunya kualitas udara yang masuk ke sistem pembakaran. Oleh sebab itu, kita harus selalu memperhatikan suplai udara yang masuk ke ruang bakar kendaraan.
Filter udara menjadi salah satu komponen yang patut dicermati. Alasannya, komponen dengan dimensi yang tidak terlalu besar ini memegang peran penting terhadap kualitas udara yang masuk ke ruang bakar. Tak heran, mekanik selalu membersihkan komponen ini saat servis berkala. Bahkan, jika sudah terlihat usang dan tidak layak pakai, komponen ini biasanya diganti dengan yang baru.
Apabila filter udara mobil sudah kusam, atau bahkan terdapat sobekan atau lubang, jangan ragu untuk menggantinya. Toh, harga komponen ini relatif tidak mahal, jika dibandingkan dengan manfaatnya yang besar. Filter udara yang sudah tidak layak pakai jika terus digunakan akan berdampak pada menurunnya performa mobil lantaran kompresi di ruang bakar tidak maksimal.
Kompresi di dalam dapur pacu juga dipengaruhi oleh throttle. Komponen yang bertugas sebagai sensor ini juga harus dibersihkan secara berkala. Apabila kotor, komponen ini akan mengirimkan data yang tidak akurat ke sistem komputer sehingga proses pembakaran menjadi tidak sempurna. Putaran mesin yang tidak stabil dapat dijadikan indikator bahwa throttle kotor atau mengalami gangguan.
Untuk menjaga mobil tetap nyaman digunakan, pihak bengkel biasanya menyarankan agar servis rutin, termasuk membersihkan throttle, dilakukan setiap kendaraan menempuh jarak 5.000 kilometer.
Di kota-kota besar sarat kemacetan dan polusi, seperti Jakarta, komponen ini lebih cepat kotor, apalagi jika filter udara sudah tidak mampu bekerja maksimal. Membiarkan throttle tetap kotor dalam jangka waktu lama, selain mengurangi kenyamanan, dapat memicu sistem lain tidak bekerja maksimal, contohnya pendingin udara (AC). Imbasnya, kita harus mengeluarkan kocek lebih besar lagi untuk perbaikan komponen yang bermasalah.
Anda yang sering menggunakan mobil dengan jarak jauh, terlebih melewati kawasan sarat polusi, sudah selayaknya rutin memperhatikan komponen-komponen tersebut. Lebih baik tak pernah alpa melakukan servis secara berkala daripada harus menunggu hingga terjadinya kerusakan komponen yang tentu membutuhkan biaya besar untuk perbaikan. [BYU]