Apa yang pertama kali terlintas di benak kamu ketika memikirkan negara Italia? Sebagian orang mungkin akan teringat dengan karya seni Renaissance atau reruntuhan megah Kekaisaran Romawi. Namun, bagi banyak lainnya, jawabannya lebih sederhana dan menggugah selera: pizza.

Dengan bentuknya yang bundar, topping-nya yang warna-warni, dan rasanya yang lezat, pizza telah menjadi salah satu makanan paling populer di dunia. Namun, sebelumnya, pizza memiliki sejarah yang cukup panjang.

Berawal dari Roti yang Dipanggang

Asal-usul pizza ternyata sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Menurut Profesor Diego Zancani dari Oxford University, konsep dasar pizza berasal dari pissa atau pita ala Yunani kuno—roti pipih yang kadang dipanggang, kadang digoreng, dan diberi sedikit kondimen. Istilah “pizza” sendiri muncul pertama kali dalam dokumen sewa rumah di Gaeta, Italia, pada tahun 997 M. Namun, sebutan “pizza” saat itu masih merujuk pada roti, bukan makanan seperti yang kita kenal sekarang.

Menariknya, bahkan pada abad ke-16, chef pribadi Paus memiliki resep “pizza” yang lebih mirip kue manis berbahan dasar almond dan gula.

Mulai Populer di Kota Napoli

Barulah pada awal abad ke-18 di Napoli, pizza mulai mendekati bentuk modernnya: roti pipih dengan lemak hewani, lalu berkembang menjadi roti dengan minyak zaitun dan keju. Tambahan tomat di atas pizza mulai digunakan sekitar tahun 1760. Saat itulah pizza seperti yang kita kenal sekarang mulai menyebar sebagai makanan jalanan populer di Napoli.

Pada tahun 1889, Ratu Margherita dari Italia mengunjungi Napoli dan mencicipi tiga jenis pizza yang disiapkan oleh pizzaiolo terbaik saat itu. Salah satunya dilengkapi dengan topping tomat, keju mozzarella, dan daun basil, menyerupai warna bendera Italia. Konon, momen ini menjadi awal dari lahirnya pizza Margherita, yang kemudian menjadi simbol nasional sekaligus cikal bakal popularitas pizza secara luas.

Mendunia lewat Imigran

Meskipun sudah menjadi ikon lokal di Napoli, pizza mulai mendunia bukan karena dicicipi oleh sang ratu, melainkan karena para imigran miskin Italia yang pindah ke Amerika pada abad ke-19. Di sana, pizza mulai beradaptasi dengan selera lokal, hingga muncul berbagai versi seperti deep dish khas Chicago dan pizza bergaya New-York.

Setelah Perang Dunia II, tentara Amerika yang pulang dari Italia membawa kecintaan mereka terhadap pizza ke negara mereka. Hal tersebut meningkatkan popularitas hidangan ini di luar Italia.

Meskipun banyak orang Italia menganggap pizza versi luar negeri tidak autentik, banyak pula yang menerima adaptasi tersebut sebagai bagian dari evolusi kuliner. Misalnya, pizza Hawaiian dengan topping nanas yang mungkin terdengar aneh bagi banyak orang Italia, tetapi justru disukai di berbagai belahan dunia.

Pizza Hari Ini

Pizza telah menjadi contoh sempurna bagaimana makanan bisa melintasi budaya, waktu, dan selera. Rasa dan bentuknya mungkin memang semakin bervariasi, tetapi pizza tetap mempertahankan esensinya: roti pipih yang membawa kebahagiaan dalam setiap gigitan.

Kini, pizza bukan hanya milik Italia. Ia adalah makanan global dengan sejuta rasa, bentuk, dan cerita. Bermula dari oven batu bata Napoli hingga tersebar luas ke restoran di berbagai negara serta freezer di supermarket, pizza telah membuktikan bahwa makanan rakyat yang sederhana juga bisa menjadi hidangan kelas dunia. 

Baca juga: Japanese Curry: Hidangan Ikonik dengan Cita Rasa Unik