Penyu ini bisa hidup di daratan dan di lautan. Ketika di darat, mereka merupakan hewan yang lambat, berjalan dengan sangat pelan. Akan tetapi ketika di lautan mereka bisa berenang dengan sangat cepat. Penyu ini memiliki karapas yang menyerupai bentuk belimbing, maka disebut penyu belimbing.
Pipo adalah seekor penyu belimbing. Dia suka berenang, menjelajah tempat yang baru, bersama ibunya. Suatu hari, dia bertemu Lobo, seekor udang kecil. Lobo suka bermain petak umpet dengan teman-temannya. Badannya yang kecil, memudahkan mereka untuk berenang dan bersembunyi di tempat yang sempit.
“Aku boleh ikut bermain!” pinta Pipo kepada Lobo.
“Tidak boleh. Kamu tidak bisa bersembunyi di sekitar karang yang kecil. Tidak Asyik!” jawab Lobo.
Pipo pun pergi menemui ibunya.
“Mengapa kamu bersedih?” tanya ibu Pipo.
“Teman-teman tidak mau bermain denganku. Apakah karena badanku yang besar?” tanya Pipo.
“Tidak usah bersedih. Lain waktu, kamu bisa ajak teman-temanmu bermain lagi,” hibur Ibu.
Ketika Pipo sedang mencari makanan, tiba-tiba terdengar sebuah suara.
“Tolong! Tolong!”
Pipo pun segera menuju ke arah suara tersebut. Ternyata ada Lobo yang sedang ketakutan, di hadapannya ada seekor ubur-ubur. Tak ada seekor hewan pun di laut ini yang mau berdekatan dengan ubur-ubur. Ia suka menyengat hewan lain. Lobo pernah disengat, sakit sekali!
“Jangan ganggu temanku!” teriak Pipo.
Ubur-ubur kaget mendengar suara Pipo. Dia pun segera berlari menjauhi Pipo dan Lobo.
“Terima kasih Pipo, kamu sudah menolongku,” ucap Lobo.
“Iya sama-sama,” jawab Pipo.
“Mengapa ubur-ubur takut padamu?” tanya Lobo.
“Ubur-ubur menjadi salah satu makananku. Tentu saja dia lari karena takut aku makan,” jawab Pipo.
“Maaf, ya. Kemarin aku tidak mau bermain denganmu,” kata Lobo.
“Tidak apa-apa,” jawab Pipo.
“Ayo, kita bermain bersama. Bagaimana kalau kita lomba berenang?” tanya Lobo.
“Asyik. Ayo kita lomba!” jawab Pipo dengan gembira.
Lobo kini sudah sadar bahwa tidak baik memilih-milih atau membeda-bedakan teman. Lebih baik bermain dan belajar bersama. Ketika ada yang kesusahan, harus saling menolong. *
Oleh Tim Nusantara Bertutur
Penulis: Dita Wijayanti
Ilustrasi: Regina Primalita
Penutur: Paman Gery (@paman_gery)