Bagi komunitas Penahitam, dunia web3 dan NFT menjadi lahan penjelajahan baru. Penahitam merupakan komunitas kreator seni grafis yang terpengaruh dengan konsep visual musik, khususnya metal. Imaji dan visual yang biasanya identik dengan hitam, gelap, yang acap ditautkan ke konotasi seperti setan, kematian, dan sebagainya.
“Tema yang ada lebih luas dari sekadar simbol semacam itu,” kata Didi (@painsugar) pada sesi AMA di Twitter Space bersama IDNFT, Jumat (31/3) lalu. Ada banyak pesan yang kadang tidak berhubungan dengan konotasi tersebut, yang hendak disampaikan kreatornya.
Komunitas ini tumbuh dan membesar. Dimulai dari 4 orang ilustrator, hingga saat ini jumlah anggotanya mencapai ribuan. Saat ini, komunitas Penahitam tersebar ke 24 cabang (chapter) di berbagai wilayah.
Di tengah pertumbuhan tersebut, awal tahun ini, komunitas yang memiliki markas berupa ruang komunal di Malang, Jawa Timur ini mengumumkan akan ekspansi ke web3.
“Langkah ini jadi salah satu model pengembangan komunitas,” kata Didi yang turut mendirikan Penahitam di Malang, pada 2011. “Terutama untuk menjelajah potensi ekonomi yang bisa bermanfaat bagi anggota kami.”
Keputusan untuk masuk ke skena NFT pada situasi bearish seperti saat ini menjadi pilihan yang dirasa akan membantu komunitas ini bertumbuh tanpa tekanan.
“Prosesnya bisa lebih kami serap dan pahami, tidak terburu-buru agar menghasilkan,” ujar Didi.
Alasan tersebut sangat wajar, karena pekerjaan untuk memindahkan komunitas dunia nyata ke web3 yang iterasinya masih terbatas boleh dibilang menjadi tantangan yang tidak mudah.
“Kami masih butuh edukasi mengenai web3 dan NFT yang selalu kami sisipkan di kegiatan-kegiatan luring,” tambah Herman (@DonorOtak), salah satu DAO Gov di PenahitamNFT.
Jejaring Baru
Pekerjaan lain yang harus ditelateni Penahitam adalah menata ekspektasi yang akan didapatkan dari langkah mereka terjun ke dunia web3. Kondisi skena yang berbeda dibanding tahun lalu, membuat mereka lebih fokus ke membangun jejaring.
Terlebih bisa mempertemukan kreator yang ada dalam komunitas mereka dengan patron-patron yang memiliki silang interes, terlebih dalam lingkup global.
“Kami membawa jejaring kami, dan kemudian bertemu dengan komunitas yang sudah ada di dunia web3,” kata Didi. “Sejauh ini mereka sangat membantu kami dalam iterasi ke ekosistem baru.”
Penahitam merencanakan untuk membangun Decentralized Autonomous Organization (DAO) sebagai sasaran jangka panjang. Bentuk itu dirasa menjadi representasi tepat bagi versi komunitas di dunia nyatanya.
Sebelum menuju ke sana, komunitas ini menyiapkan intro masuk via proyek NFT.
“Kami akan merilis koleksi genesis bulan depan,” ujar Didi. “Rencananya akan menjadi fase pertama dari total 666 NFT yang dirilis.”
Rencana ini menarik untuk dinanti, mengingat langkah mereka masuk ke ekosistem web3 dilakukan dalam kondisi yang bisa dikatakan belum membaik. Namun, Penahitam yakin dengan modal besar yang mereka miliki, yaitu kekuatan komunitas yang sudah berusia satu dekade lebih.
“24 chapter yang aktif saat ini tetap akan menjadi core-nya,” kata Didi. “Langkah di web3 dan NFT ini adalah respon dari perkembangan dunia digital.”