Hitam bertemu hijau. Merah bertemu oranye. Biru bertemu abu-abu. Adakah yang salah dengan warna? Ada kalanya kegiatan mewarnai bukan untuk sebuah kompetisi, melainkan sebagai medium untuk mengekspresikan diri. Bukan lagi tentang salah atau benar. Mewarnai dengan sesuka hati akan lebih melegakan.

Beberapa tahun belakangan, keseruan mewarnai kembali diingatkan. Jamak buku mewarnai untuk orang dewasa dipublikasikan. Ini seolah-olah menjadi mesin waktu bagi sebagian orang. Ingatan masa kecil kembali terpanggil. Ketika berpuluh-puluh tahun yang lalu kegiatan mewarnai lekat dengan tugas atau perlombaan sekolah, kini telah beralih menjadi aktivitas yang bisa dilakukan kapan saja. Bahkan, bisa mengalirkan energi positif bagi diri sendiri.

“Mewarnai itu bisa mengurangi penat, untuk refreshing. Lebih relaks. Malam hari, tidur bisa lebih nyenyak,” ujar Fenicia Cahyadi (27). Karyawan swasta ini memiliki hobi menggambar sejak duduk di bangku SMP dan mulai tertarik membeli buku mewarnai sejak setahun silam. Biasanya, ia meluangkan waktu selama 1–2 jam usai bekerja untuk mewarnai meski tak melulu dilakukan setiap hari.

Klasikakamus

Saat diwawancarai The Guardian, President of The Board of the American Art Therapy Association Donna Betts mengatakan bahwa aktivitas mewarnai bagi orang dewasa bukan bagian dari art therapy. Mewarnai berbeda dengan creating art. Sama halnya dengan perbedaan antara mendengarkan musik dan belajar memainkan instrumen.

Selain dalam bentuk buku, kegiatan mewarnai bisa dilakukan melalui aplikasi ponsel. Sebut saja aplikasi Color Therapy. Peranti yang dikembangkan oleh Miinu ini ditujukan untuk memopulerkan hobi mewarnai bagi orang dewasa, terutama melalui ponsel cerdas. Versi mobile dinilai akan membantu lebih banyak orang untuk melepaskan kepenatan dengan cara cepat dan mudah. Inilah salah satu pemanfaatan waktu luang yang produktif dan kreatif.

Pihak Miinu sebenarnya sudah mulai mengembangkan berbagai aplikasi sejak 2011. Kemudian, mulai fokus menggarap Color Therapy pada 2015. Berkolaborasi juga dengan para desainer berbakat baik dari mancanegara, termasuk Indonesia. Tak mengherankan jika user (pengguna) bisa menemukan template gambar bertemakan Indonesia.

Aplikasi Color Therapy mendapat respons positif dengan tingkat pertumbuhan pengguna yang baik. Pengunduh berasal dari seluruh dunia, 50 persen berasal dari AS dan sisanya berasal dari Inggris, Perancis, Australia, Rusia, Jepang, Tiongkok, dan Indonesia. Rating di Appstore mencapai rata-rata 4.8. Ada pula ruang interaksi melalui Facebook Color Therapy dan Instagram @colortherapyapp.

 

Fitur

Aplikasi menawarkan fitur tap to color. Terdapat lebih dari 15 kategori dengan 650 gambar. Pengguna bisa memilih “color palette“ yang disukai dan mulai mewarnai. Tersedia pula customization (mengubah warna outline) dan special effect. Hasil gambar menjadi tak terbatas.
Pengembang merencanakan adanya fitur Advance yang menyerupai teknik mewarnai sesungguhnya dengan berbagai macam tekstur. Misalnya, watercolor, color pencil, oil painting, atau spidol. Inovasi ini ditujukan bagi pengguna yang ingin mendapatkan pengalaman mewarnai seperti manual coloring.

Uniknya, mayoritas pengguna adalah kaum perempuan. Jumlahnya lebih dari 70 persen. “Kami mendapat banyak surel dan review dari para pengguna yang merasa sangat terbantu, membuat kualitas hidup mereka lebih baik. Di antara mereka ada yang mengalami keterbatasan fisik. Ada juga yang tidak bisa beraktivitas seperti kebanyakan orang karena alasan gangguan kesehatan, mulai dari penyakit imun sistem sampai kanker. Sedangkan bagi para pekerja, hobi mewarnai bisa membantu mereka lebih fokus, menenangkan, dan melepas kepenatan. Dari opini yang diterima, kami yakin bahwa Color Therapy banyak memberi pengaruh positif,” ujar salah satu perwakilan tim pengembang.

Kini, hidup berdampingan dengan teknologi tak melulu menjadikan seseorang konsumtif. Jika dimanfatkan lebih bijak, teknologi bisa menjadi kawan yang mendorong produktivitas, memacu diri untuk terus berkarya. [GPW]

DOK Color Therapy App dan Instagram @pm_oktaria

noted: Kesenggangan Produktif Berkat Mewarnai