Tren mode senantiasa berubah. Seperti tren musim panas, yang dikenal sebagai salah satu penentu arah rancangan fashion dunia. Tren tersebut tak hanya menyuguhkan inspirasi berbusana tergres bagi perempuan, tetapi juga mampu mendorong kaum pria mendapatkan acuan bergaya untuk tampil lebih up-to-date.

Dirangkum dari berbagai sumber, prediksi tren fashion pria untuk musim panas tahun depan di antaranya mencakup setelan jas dengan aksen tailoring yang kuat, celana pendek, warna sage dan neon, serta aksesori tas tangan dan topi bucket.

1. Aksen tailoring

Setelan jas merupakan pakaian wajib yang dimiliki pria untuk berpenampilan formal. Tak heran, bila jas selalu menjadi bagian dari koleksi fashion yang dirilis para desainer. Seperti koleksi Spring/Summer 2019, beberapa desainer telah merancang setelan jas dengan aksen tailoring kuat, memadukan referensi tren 1980-an dengan konsep haute couture.

Contohnya, John Galliano yang meluncurkan koleksi artisan pertamanya di Paris, maupun label Comme des Garcons, dan Louis Vuitton. Sementara itu, Desainer busana pria Dior Kim Jones menegaskan ciri khas koleksinya dengan menumpukkan bahan organza di atas sulaman wol, untuk memberikan efek tiga dimensi. Hasilnya, setelan jas akan membuat pemakainya terlihat ekstra elegan.

2. Celana pendek

Celana pendek menjadi must have item ketika musim panas tiba. Para desainer dunia menerjemahkan pakaian ini ke dalam kreasi yang lebih kreatif. Selain menunjang gaya kasual, celana pendek bisa memberikan aksen segar dalam penampilan semi formal ketika dipadankan dengan blazer maupun coat.

Tengok saja bagaimana dua label fashion Italia, Missoni dan Off-white menginterpretasikan koleksi celana pendeknya. Missoni memakai bahan kulit, sementara, Off-white memilih desain elastis dan sporty.

3. Sage dan neon

Warna memegang peran penting dalam menciptakan tren. Seperti saat musim panas tahun depan, sage dan neon diprediksi menjadi warna favorit. Warna sage merupakan perpaduan abu-abu dan hijau yang menyerupai warna daun kering. Sebaliknya, neon menjadi warna terang yang mampu mencuri perhatian.

Warna sage yang berkarakter tenang dipadukan Canali menjadi setelan jas elegan. Namun, warna ini juga bisa menjadi terlihat atraktif ketika mendominasi seri pakaian olahraga label fashion Italia, Dsquared2.

Sedangkan warna neon dipakai rumah mode asal Perancis, Louis Vuitton, untuk koleksi topi, atasan, maupun jaketnya. Bahkan, karena terinspirasi gerakan New Wave Punk pada era 1970-an, desainer dunia asal Belgia Raf Simmons mengeluarkan koleksi pakaian pria yang memainkan warna-warna neon dengan konsep soft tailoring, dalam wujud kaos grafis, long coat, dan outerwear.

4. Tas dan topi

Tahun depan, tren tas untuk pria adalah tas tangan. Ya, saat ini, jenis tas tersebut tak sekadar menjadi aksesori yang lekat dengan perempuan. Tengok bagaimana rumah mode Dior menampilkan interpretasi lanjutan dari desain saddlebag klasik menjadi shoulder bag maupun crossbody bag. Sementara itu, Ermenegildo Zegna membuat tas tangan pria berornamen rumbai dan Kenzo membuat tas tangan terinspirasi lunch box untuk memberikan nuansa berbeda yang segar.

Di sisi lain, topi adalah aksesori wajib untuk menghalau terik sinar matahari saat musim panas tiba. Nah, di tahun depan diperkirakan topi bucket yang akan digemari kaum Adam. Pasalnya, jenis topi yang sempat menjadi tren pada era 1990-an itu dipilih label fashion dunia seperti label Valentino, Fendi, dan Band of Outsiders sebagai pelengkap koleksi mereka. Kini, topi bucket siap hadir dalam model yang lebih variatif, baik polos, bermotif, maupun dengan ornamen patchwork. [AJG]

Foto-foto Sam Aronov dan Ovidiu Hrubaru / Shutterstock.com

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 5 Oktober 2018.