Selain tenar sebagai tujuan wisata belanja, Singapura punya beberapa ikon wisata. Misalnya, Garden by the Bay, Marina Bay Sands, Universal Studios Singapura, dan Patung Merlion. Namun, ada satu tempat yang tak banyak orang tahu, yaitu Chinese Garden.
Tempat tersebut bisa dituju menggunakan MRT warna hijau dengan tujuan Joo Koon dari pusat kota. Anda bisa turun di Stasiun Chinese Garden. Begitu keluar dari area stasiun, ruas jalan kecil dengan hamparan rumput hijau di kiri-kanan bakal menyambut. Pemandangan ini memikat. Teruskan langkah kaki. Di pengujung jalan, sebuah jembatan kayu dengan tepi berwarna merah bisa dijumpai. Anda telah tiba di Chinese Garden.
Pagoda
Chinese Garden adalah taman seluas 13,5 hektare yang terbagi menjadi Chinese Garden dan Japanese Garden. Keduanya juga kondang dengan sebutan Jurong Gardens. Seperti namanya, Chinese Garden kental dengan ikon khas China, yang salah satu magnet di dalamnya adalah sejumlah pagoda.
Pagoda pertama yang dijumpai memiliki 7 lantai. Untuk mencapai lantai teratas, Anda bisa menaiki anak tangga yang melingkar. Dari puncak pagoda, Anda bisa menyaksikan berbagai penjuru taman di kawasan Chinese Garden. Suasana asri dan hijau ditambah sejuknya tiupan angin segar yang lembut seolah mampu mengusir lelah. Bahkan, Anda pun bisa menyaksikan gedung-gedung apartemen dan MRT yang melintas di depan Chinese Garden.
Keluar dari pagoda, sejumlah patung kelabu berdiri di antara rimbunnya semak asoka. Confusius, Hua Mulan, Qu Yuan, dan Yue Fei. Demikian sebagian nama tertera pada patung dari total 8 patung di Chinese Garden. Patung-patung ini menggambarkan 8 pahlawan legendaris dari China. Awalnya, patung ini berada di Marina City Parks Sculpture Garden. Namun, pada 2007, patung-patung ini dipindahkan ke Chinese Garden.
Pagoda kedua adalah pagoda kembar yang berlokasi di tepi Jurong Lake. Berbeda dengan pagoda pertama, patung ini hanya memiliki ketinggian 3 lantai. Pemandangan yang tersaji di puncak pagoda juga berbeda dengan pagoda pertama. Namun, banyak orang memburu pemandangan di pagoda ini saat fajar atau senja karena pemandangannya sangat cantik.
Tak jauh dari pagoda kembar, terdapat sebuah jembatan putih melengkung di atas danau. Jembatan dengan 13 lengkungan ini mengingatkan pada jembatan Summer Palace atau Istana Musim Panas di Tiongkok. Jembatan serupa juga terdapat di sisi lain di Chinese Garden yang menghubungkan ke area Japanese Garden.
Selain Japanese Garden dan Chinese Garden, ada spot lain yang menarik dijelajahi. Di antaranya, Bonsai Garden, Garden of Abundance yang memiliki ikon 12 zodiak Tiongkok, dan Live Turtle and Tortoise Museum.
“Saya suka berjalan-jalan di sekitar sini saat libur. Suasananya enak dan nyaman. Kebetulan tempat tinggal saya juga tidak jauh dari sini,” ungkap Dev, warga Banglades yang bekerja di Singapura.
Tenteram
Chinese Garden bukanlah destinasi baru. Taman ini telah ada sejak 1975 dan dirancang oleh Yuen Chen Yu, arsitek dari Taiwan. Taman ini memang kalah populer dan tidak semeriah kawasan wisata lain di Singapura. Meskipun demikian, Chinese Garden adalah pilih tepat jika Anda jenuh dengan keramaian kota. Sunyi dan tenang. Suasana ini melingkupi hampir setiap sudut Chinese Garden.
Bagi Joe, fotografer yang berdomisili di Singapura, suasana tenang dan lingkungan asri yang terjaga menguntungkan dirinya. Ia bisa memotret satwa liar di Chinese Garden. Ia menunjukkan sejumlah foto seperti berang-berang dan biawak.
“Sayangnya, tidak banyak orang Singapura yang menyadari ada satwa langka di sini. Padahal, kalau kita teliti, ada banyak satwa langka yang bisa dilihat,” kata Joe yang mengaku sebagai wildlife photographer.
Dengan luas 13,5 hektare, Anda memerlukan tenaga ekstra jika ingin mengintip setiap sudutnya. Untungnya, terdapat sejumlah paviliun di sejumlah titik. Anda bisa beristirahat di sana sambil melemaskan otot kaki yang tegang. Selain itu, tidak perlu khawatir jika kehabisan air minum. Anda bisa menemukan keran untuk air minum di dekat area toilet.
Area Chinese Garden ini gratis untuk umum dan dibuka pada pukul 05.30–23.00 waktu setempat dan Japanese Garden dibuka pukul 05.30–19.00 waktu setempat. Bonsai Garden dan Garden of Abundance dibuka pada pukul 09.00–18.00 waktu setempat. Sementara itu, Live Turtle and Tortoise Museum dibuka pada pukul 10.00–19.00 waktu setempat. Meskipun masuk Chinese Garden gratis, untuk sejumlah taman dengan tema tertentu, pengunjung dikenakan tiket masuk, rata-rata sekitar 5 dollar Singapura. [MIL]
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 6 April 2017
Foto: Iklan Kompas/Monica Yohari