Kendaraan ramah lingkungan adalah kendaraan bermotor yang menghasilkan emisi gas karbon pada level yang rendah atau bahkan tidak membuang karbon sama sekali. Salah satu contoh kendaraan hijau ini adalah mobil listrik, yang menghasilkan emisi lebih kecil daripada mobil konvensional berbahan bakar fosil.

Emisi gas karbon dari mobil listrik biasanya hanya 0-5 gram per kilometer, sementara mobil konvensional mencapai 125 gram per kilometer. Kendaraan yang ramah lingkungan ini didukung dengan bahan bakar alternatif, seperti mobil listrik hybrid. Terdapat 3 jenis kendaraan ramah lingkungan yang perlu telah meluncur di pasaran.

Hybrid electric vehicle (HEV)

  • Mesin HEV menggabungkan dua jenis mesin sebagai penggerak mobil, yakni mesin bertenaga bensin dan baterai.
  • Meski menggunakan istilah elektronik, mobil jenis ini masih mengandalkan mesin konvensional berbahan bakar bensin sebagai mesin utama, dengan energi listrik digunakan sebagai tenaga tambahan.
  • Jenis mobil yang menggunakan kedua mesin penggerak ini disebut dengan mobil hybrid.
  • Meski tidak memiliki charging port untuk mengisi ulang baterai, mobil hybrid mampu meminimalisasi emisi gas buang yang dihasilkan.

Plug-in hybrid electric vehicle (PHEV)

  • Mobil jenis PHEV merupakan pengembangan lanjutan dari mobil hybrid.
  • PHEV memiliki mesin pembakaran dan energi listrik, serta dapat ditenagai oleh sumber energi fosil, sumber energi alternatif, dan baterai.
  • Mobil PHEV bekerja dalam 2 mode, yaitu menggunakan baterai (all-electric mode) atau menggunakan mesin pembakaran.
  • Kelebihan PHEV meliputi suara mobil yang tidak bising, perawatan yang mudah, akselerasi lebih cepat, dan hanya perlu mengisi baterai.

Mobil listrik (battery electric vehicle/BEV)

  • Mobil listrik sepenuhnya mengandalkan energi listrik dari baterai.
  • Tidak menghasilkan emisi gas buang dan memiliki dampak lingkungan yang minimal.
  • Kelemahan utamanya adalah keterbatasan jarak tempuh karena tergantung pada daya baterai.

Selain itu, teknologi ramah lingkungan juga masih memerlukan beberapa syarat. Di antaranya, tidak menghasilkan limbah yang merusak lingkungan, baik limbah cair, padatan, maupun gas; memanfaatkan sumber daya alam yang bisa diperbarui; serta memanfaatkan bahan-bahan daur ulang.

Beberapa negara telah menerapkan program sertifikasi ramah lingkungan untuk mobil. Armada yang memenuhi standar sertifikasi ini dapat dipastikan ramah lingkungan. Contohnya, di Eropa menjalankan Green NCAP.

Baca juga: Adaptive Cruise Control, Fitur Canggih Mobil Modern