Pada hari itu, Gogo si Ayam Jago sedang memakan banyak sekali makanan manis. Ada donat, gula-gula dan cokelat. Iti si Itik Serati dan Sasa si Angsa segera menghampiri Gogo. Mereka berdua yang sedang kelaparan itu meminta sedikit makanan kepada Gogo. Namun, Gogo tidak memberikannya.
“Ini semua milikku. Kalian tidak boleh memakannya!” ucap Gogo lantang.
“Huh… kamu ini pelit sekali, Go. Kami kan cuma minta sedikit!” sahut Iti.
“Lagi pula makan terlalu banyak makanan manis itu tidak baik loh, Gogo!” timpal Sasa kemudian.
Gogo tidak peduli dengan perkataan kedua sahabatnya itu. Ia lalu membawa makanan-makanan itu ke dalam kandangnya, meninggalkan Iti dan Sasa.
“Kalian cari saja makanan sendiri!”
Mendengar hal itu, Iti dan Sasa hanya bisa menggelengkan kepala. Kemudian mereka memutuskan mencari makanan sendiri. Sementara itu, Gogo masih lahap memakan semua makanan manis itu. Sampai akhirnya, makanan itu habis dan Gogo mulai mengantuk. Ia pun memutuskan untuk tidur.
Esok paginya, Iti dan Sasa dibuat cemas. Mereka belum mendengar Gogo berkokok, padahal matahari sudah bersinar terang. Mereka khawatir telah terjadi sesuatu yang buruk pada Gogo.
“Ke mana perginya Gogo, ya?” tanya Iti mulai panik.
Namun, tiba-tiba Sasa mendengar suara dari dalam kandang Gogo. Sasa mengajak Iti untuk memastikan suara itu. Mereka mengintip melalui celah pintu. Dan, ternyata itu suara Gogo yang menangis. Lalu Iti dan Sasa pun membujuk Gogo untuk keluar. Dengan wajah sedih, Gogo menemui kedua sahabatnya itu.
“Ada apa denganmu, Gogo. Kenapa kamu belum juga berkokok?”
Gogo hanya bisa terdiam dan menunduk. Lalu ia mulai bercerita, kalau tenggorokannya terasa sakit. Ia sudah berusaha untuk berkokok, tetapi suaranya tak kunjung muncul. Mendengar hal itu, Iti dan Sasa merasa kasihan.
“Aku sudah mengingatkanmu, Gogo. Tidak boleh terlalu banyak makan makanan manis. Tapi, kamu tidak mau dengar,” ujar Sasa.
“Maafkan aku, ya teman-teman. Aku tidak mendengarkan ucapan kalian. Aku janji tidak akan serakah lagi. Dan, tidak akan makan terlalu banyak makanan manis.”
“Kami sudah memaafkanmu, Gogo. Lebih baik sekarang kita obati tenggorokanmu supaya besok kamu sudah bisa berkokok dan membangunkan kami lagi!”
Kemudian Iti dan Sasa pun mengajak Gogo untuk mencari buah pisang sebagai obat sakit tenggorokan. Gogo merasa senang karena memiliki sahabat yang perhatian kepadanya.*
Penulis: Ede Tea
Pendongeng: Paman Gery (Instagram: @paman_gery)
Ilustrasi: Regina Primalita