Konsumsi garam yang ideal adalah 5 gram atau 1 sendok teh per hari. Sayangnya, kebanyakan orang mengonsumsi garam rata-rata 9–12 gram per hari atau 2 kali lipat asupan maksimal yang direkomendasikan.
Selain dari masakan yang menjadi menu makan utama kita, asupan garam banyak disumbang dari bumbu-bumbu tambahan, seperti kecap, saus sambal, atau saus tiram. Dapat juga kudapan seperti keripik.
Kelebihan asupan garam dapat memicu tekanan darah tinggi serta risiko penyakit jantung dan stroke. Sebuah studi bahkan menemukan kaitan antara kebanyakan konsumsi garam dan penurunan kognitif.
Bagaimana mengecek tubuh kita kelebihan garam atau tidak? Simak ciri-ciri berikut ini.
1. Sering buang air kecil
Frekuensi buang air kecil yang tinggi adalah ciri umum kita mengonsumsi garam terlalu banyak. Kerap, kita merasa butuh buang air kecil ketika sedang tidur di tengah malam. Ini karena tubuh perlu membuang kelebihan garam itu dengan urinasi. Meski begitu, gejala ini mungkin juga menandai penyakit yang lain, seperti diabetes tipe 2 atau kandung kemih yang terlalu aktif. Lakukan tes untuk mengetahui penyebabnya.
2. Rasa haus terus-menerus
Mengonsumsi terlalu banyak garam juga bisa membuat kita sering merasa haus. Ini terjadi karena makanan tinggi sodium mengganggu keseimbangan cairan di dalam tubuh. Oleh karena itu, tubuh terus memberikan sinyal bahwa tubuh butuh lebih banyak air untuk mengembalikan keseimbangan tersebut.
3. Pembengkakan di bagian tubuh tertentu
Kebanyakan garam juga dapat menyebabkan peradangan pada bagian tubuh tertentu. Peradangan ini dapat terasa misalnya pada jari atau pergelangan kaki. Penyebabnya, menumpuknya cairan pada jaringan tubuh, yang dikenal juga dengan edema.
4. Kamu sering merasa makanan kurang asin
Ketika sedang makan di luar atau ketika sedang tidak memasak sendiri, apakah kamu sering merasa makanan kurang asin sehingga perlu menambahkan garam? Ini mungkin berarti karena kamu terbiasa makan dengan banyak garam. Dari waktu ke waktu, palet indra perasa kita lantas beradaptasi dengan standar yang kita bentuk, yaitu dengan kandungan garam yang tinggi. Kalau kamu sering merasa seperti ini, latihlah lidah untuk pelan-pelan menikmati makanan dengan sedikit garam.
5. Sering mengalami sakit kepala ringan
Jika kamu kerap mengalami sakit kepala ringan, ada kemungkinan ini disebabkan dehidrasi. Dehidrasi akibat terlalu banyak asupan garam kadang membuat kita merasakan sakit kepala dengan interval pendek-pendek. Minum lebih banyak air bisa membantu mengurangi gejala ini.
Nah, mulai sekarang, kamu bisa belajar lebih peka dengan sinyal-sinyal yang ditunjukkan tubuh. Mengenali gejala kelebihan asupan garam sejak dini akan membantumu mencegah dampak yang lebih serius pada kemudian hari.
Efek buruk kelebihan garam
Banyak efek buruk kelebihan garam yang bisa diderita oleh orang. Ternyata tidak hanya darah tinggi yang bisa datang, tetapi penyakit kronis lainnya.
1. Penyakit jantung
Seperti diketahui, garam bisa meningkatkan tekanan darah yang menyebabkan darah tinggi. Kondisi ini bisa menjadi “pembuka” penyakit jantung. Sebab, berdasarkan riset, setengah dari kasus penyakit jantung disebabkan oleh kondisi hipertensi.
2. Penyakit ginjal
Orang dengan penyakit ginjal yang kronis sangat sensitif terhadap asupan sodium di tubuh. Penyakit ginjal dan hipertensi berhubungan secara berkesinambungan. Sebab, ginjal berperan dalam metabolisme garam di tubuh. Jika bagian tubuh ini tidak bisa memproduksi natrium dengan baik, maka metabolisme garam terganggu. Akibatnya, garam menumpuk dan hipertensi muncul.
3. Osteoporosis
Peningkatan kadar garam di tubuh bisa membuat jumlah kalsium yang keluar dari urine semakin banyak. Padahal kadal kalsium pada tulang berguna untuk menjadi cadangan bagi tubuh saat kadar kalsium dalam darah berkurang. Maka jika kalsium terus diserap tubuh, sementara harus terbuang lebih banyak, tulang akan mulai keropos dan terjadilah osteoporosis.
4. Kanker
Kanker lambung bisa muncul karena kelebihan garam.
5. Hipernatremia
Kondisi ini terjadi saat terlalu banyak natrium di dalam darah. Hal ini muncul karena seseorang tidak cukup mendapatkan makanan atau minuman, sehingga garam tidak dapat dicerna. Akibatnya, kadar garam menumpuk dan efek paling parahnya terjadi penumpukan di organ tubuh termasuk otak. Seseorang bisa mengalami kejang, koma, bahkan kematian. Maka waspadai penyakit ini.