Nubee adalah seekor anak lebah bertubuh kecil dan bulat yang selalu tersenyum. Seperti halnya lebah, ia memiliki warna kuning dan hitam bergaris-garis pada tubuhnya. Ia juga memiliki antena kecil di atas kepalanya.
Kalau berbicara, suara Nubee terdengar lucu dan ramah sekali. Nubee sangat senang dan bangga menjadi anak Indonesia. Dia selalu mengenakan bros berbentuk hati dengan warna merah putih seperti bendera Indonesia di dadanya.
Nubee selalu ramah kepada siapapun dan tidak suka memilih-milih teman. Nubee juga anak yang percaya diri serta pemberani. Ia juga aktif dan selalu bersemangat, karena itu ia senang sekali permainan ketangkasan seperti petak umpet, juga berolahraga bulu tangkis bersama teman-temannya di luar rumah.
Nubee memiliki banyak teman, mulai dari gajah, rusa, bebek, kucing, dan masih banyak lagi. Setiap Minggu pagi, Nubee selalu mengajak teman-temannya untuk bermain bersamanya.
“Ibu, Nubee berangkat main dulu ya!” serunya sambil berpamitan dengan Ibunya dengan tergesa-gesa.
Di perjalanan saat menjemput temannya, Nubee mendengar suara pesawat terbang yang melintas di angkasa. Nubee langsung memperhatikan pesawat terbang dengan perasaan bangga. Sebagai seekor lebah, sudah pasti ia bisa terbang. Meskipun demikian, ia memiliki cita- cita sebagai pilot. Kenapa pilot? Karena ia ingin terbang lebih jauh lagi, menjelajah lebih luas untuk menemukan banyak tempat baru, mempelajari hal-hal baru, serta teman- teman baru pastinya!
“Kalau besar nanti aku akan membawa keluarga dan teman-temanku keliling dunia,” kata Nubee dalam hati sambil menatap langit dimana pesawat itu melintas.
Nubee memang anak lebah yang selalu berusaha berbuat baik kepada siapa pun. Karena itu ia selalu mendapatkan dukungan dari keluarga dan juga teman-temannya yang selalu menyemangatinya. Dalam hatinya, Nubee bertekad selalu ingin menjadi lebah yang dapat membawa kebahagiaan bagi keluarganya, teman-teman dan seluruh mahluk hidup di lingkungan sekitarnya, walaupun pada dasarnya dia hanyalah seekor lebah kecil biasa yang bisa menangis saat ia terjatuh.
“Aduhhh!” Nubee tersandung batu karena terlalu asik menatap pesawat yang baru saja lewat tadi.
“Tuh kan, kebiasaan kamu Nubee, tidak hati-hati! Pasti kamu terlalu terpesona melihat pesawat tadi ya?” tiba-tiba terdengar gurau Ruru si Rusa yang langsung membantu Nubee berdiri.
“Hehehe.. habis pesawatnya besar dan terbangnya cepat sekali,” Nubee menjawab malu-malu sambil menahan sakit.
“Sakit sekali tidak? Aku ambilkan obat merah, ya,” tanya Ruru cemas.
“Tidak terlalu sakit kok, Ruru. Kita langsung ke taman saja, yuk! Teman-teman pasti sudah pada berkumpul disana,” tanggap Nubee kemudian.
Nubee bersama Ruru melanjutkan perjalanan ke taman bermain. *
Penulis: Herdita Dwi R.
Pendongeng: Paman Gery (Instagram: paman_gery)
Ilustrasi: Regina Primalita