Saat mengendarai mobil, pengemudi tidak hanya harus waspada dan berhati-hati terhadap kondisi jalan dan lalu lintas, tapi juga gangguan yang terjadi pada kendaraan. Salah satu hal yang kerap dirasakan adalah kemudi (steering wheel) yang bergetar.
Dugaan kalau ban sudah tidak seimbang lagi boleh jadi merupakan hal pertama yang muncul dalam benak ketika kemudi terasa bergetar. Tak heran kalau langkah balancing dan spooring dijadikan sebuah solusi untuk mengatasi hal tersebut.
Meski balancing dan spooring dapat meningkatkan rasa nyaman karena mampu menyeimbangkan roda dan mengurangi getaran, terkadang saat melakukan pengereman, kemudi masih saja bergetar apalagi kalau mobil tengah melaju dalam kecepatan tinggi.
Kalau sudah begini, sudah sepatutnya pengemudi curiga kalau terjadi sesuatu dalam sistem pengereman.
Jika kemudi terasa bergetar saat mengerem, biasanya piringan rem depan sudah bergelombang. Hal tersebut bisa saja terjadi karena rem pernah dipakai terus-menerus ketika melewati jalan menurun tanpa dibantu engine brake. Saat itu, temperatur piringan rem akan menjadi tinggi, dan pada saat proses pendinginannya yang tidak merata menyebabkan permukaannya menjadi bergelombang. Secara kasatmata, hal tersebut tentu sulit terlihat dan masalahnya tidak akan selesai hanya dengan membersihkannya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, kita bisa mengganti piringan rem atau dengan membubutnya, yang langkah kedua bisa bertahan hingga sekitar 10 ribu kilometer, tergantung cara pemakaian.
Nah, agar gangguan tersebut tidak berulang, upayakanlah ada jeda saat mengerem sehingga suhu piringan tidak terlampau tinggi. Saat mengerem, pengemudi sebaiknya melakukan engine break atau memindahkan gigi persneling ke gigi yang lebih rendah untuk menahan laju mobil. [ASP]
foto: Tommy Budi Utomo