Seiring perkembangan zaman dan teknologi, ungkapan “dunia berada dalam genggaman” bukanlah isapan jempol semata. Dengan ponsel yang terhubung ke internet, hampir segala informasi yang ada di muka bumi dapat diketahui dengan mudah dan cepat.

Gaya hidup yang mensyaratkan perangkat komunikasi canggih tersebut senantiasa diiringi dengan semakin ketatnya persaingan di antara produsen ponsel, baik dalam maupun luar negeri.

Melihat pertumbuhan ekonomi yang cukup baik, ditambah respons pasar yang menjanjikan, PT Aries Indo Global (AIG) selaku pemegang merek Evercoss membangun pabriknya di Semarang, Jawa Tengah.

Pabrik yang didirikan sebagai bukti keseriusannya di dunia komunikasi, sebagai tahap awal beroperasi 4 line (jalur produksi). Meski baru 4 jalur, pabrik yang berada di Kawasan Industri Terboyo, Semarang, Jawa Tengah tersebut mampu memproduksi 500 ribu–600 ribu unit gadget setiap bulannya, dengan jumlah karyawan 350 orang.

Manager Operasional PT Aries Indo Global Mario Eko Suryo menjelaskan, pabrik seluas 2,5 hektare tersebut berhasil menciptakan sederet ponsel berbasis Android dan tablet PC. “Tahap awal sudah kami buktikan dengan memproduksi smartphone A7A, A7E, C5F, dan Tablet AT1A,” ujarnya.

Meningkatnya pengguna ponsel di Tanah Air juga memacu pihak Evercoss menggenjot jumlah produksi, yang pada 2015 ditargetkan mampu memproduksi 1 juta unit gadget tiap bulannya.

Sementara itu, untuk mengiringi peningkatan jumlah produksi, Evercoss kembali membangun pabrik baru seluas 8 hektare di Kawasan Industri Bukit Semarang Baru (BSB) City.

Pabrik tersebut diharapkan mampu menyerap 2.500 tenaga kerja. Selain memenuhi pasar domestik, pabrik yang saat ini masih merupakan tanah kosong yang sedang dalam proses perataan, ke depannya juga diharapkan dapat menciptakan produk siap ekspor.

Kualitas dan daya beli

Meningkatnya harga bahan bakar minyak (BBM) yang hingga kini masih menjadi perbincangan hangat, tidak berdampak negatif terhadap penjualan ponsel dan tablet PC Evercoss.

“Kami mengutamakan harga dan daya beli masyarakat. Nah, jika BBM naik dan sejumlah barang juga ikut naik, konsumen akan melirik ke produk dengan harga lebih realistis. Kami hadir untuk menjawab hal tersebut,” ujar Chief Marketing Officer Evercoss Janto Djojo.

Meski harga terjangkau, lanjut Janto, spesifikasi produk yang diciptakan cukup berkualitas karena komponen yang dirakit merupakan komponen bersertifikat CE2200. “Kita yakin dan berani mengatakan bahwa kita menggunakan standar kualitas Eropa. Hal ini juga didukung proses quality control (QC) yang ketat, terbukti tingkat kerusakan produk di bawah 1 persen,” paparnya.

Sementara itu, di salah satu jalur produksi, tampak seorang karyawati yang bertugas sebagai QC terlihat cermat memperhatikan satu per satu komponen luar ponsel. “Saya memeriksa casing ini dengan cermat, jika didapati cacat/kejanggalan, langsung dipisah. Jarang saya dapati produk cacat. Ini saja (casing dengan sedikit noda hitam di bagian belakang) baru ditemukan setelah sekian banyak produksi,” ujar karyawan yang baru 5 bulan bekerja di pabrik Evercoss tersebut.

Nasionalisme

Jiwa nasionalisme juga menjadi alasan tersendiri Evercoss membangun pabrik ponsel di Indonesia.

Hal tersebut diutarakan General Manager PT Aries Indo Global Husni Wijaya. “Kami hendak berkontribusi terhadap pembangunan nasional. Dengan hadirnya pabrik perakitan ponsel dan tablet PC Evercoss di Semarang, lapangan pekerjaan bagi lulusan SMK yang berasal dari daerah sekitar semakin banyak. Nantinya, mereka akan mendapatkan pelatihan khusus mengenai proses perakitan sehingga proses produksi berjalan maksimal,” ujarnya. [BYU]

Galeri

noted: kembangkan bisnis, tingkatkan lapangan kerja

foto: Adi Yuwono