Performa dan kenyamanan mengendarai mobil sangat bergantung pada kondisi komponen di dalamnya. Seperti halnya barang-barang lain, komponen tersebut akan memiliki masa pakai yang lebih lama kalau kita tak pernah alpa melakukan perawatan dan selalu menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk, antara lain sebagai berikut.
- Menunda servis rutin dan tidak mengikuti petunjuk di buku manual. Di mana pun, menunda adalah bentuk kebiasaan buruk, termasuk untuk urusan perawatan mobil.
Servis rutin adalah kewajiban utama bagi pemilik mobil. Langkah ini amat penting untuk menjaga performa sekaligus memeriksa kondisi komponen, misalnya filter udara, filter bahan bakar, serta fanbelt. Komponen mobil yang sudah aus tentu perlu diganti kalau tidak ingin terjadi kerusakan lebih parah yang menuntut Anda merogoh kocek lebih dalam.
Servis rutin juga penting untuk mengganti oli mesin, oli rem, serta oli transmisi agar kinerja bagian-bagian bergerak di dalamnya bisa terlumasi dengan baik. Bacalah buku petunjuk manual dan ikuti cara serta prosedur yang diberikan agar mobil bisa tetap dalam kondisi prima.
- Membiarkan tangki tidak terisi penuh. Ini adalah kebiasaan yang akan berdampak buruk pada mobil-mobil yang jarang dipakai. Tangki bensin yang tidak penuh bisa memicu kondensasi udara akibat adanya ruang ruang kosong. Bisa dibayangkan seberapa besar kerusakan yang terjadi kalau jumlah air hasil kondensasi di dalam tangki cukup tinggi.
Indikasi kondensasi yang sudah cukup tinggi biasanya ditunjukkan dengan mesin yang terasa tersendat. Nah, kalau ini yang terjadi, segera kuras tangki.
Akibat lain yang mungkin terjadi kalau Anda membiarkan tangki dalam kondisi nyaris kosong adalah terisapnya kotoran di dasar tangki yang akan membuat masa pakai usia filter bahan bakar semakin singkat. Kalau didiamkan, komponen berikut yang bakal “kena getahnya†adalah pompa bahan bakar (fuel pump) karena harus bekerja lebih keras menekan bahan bakar ke injektor.
- Abai pada lampu indikator. Abai atau menunda pemeriksaan ketika lampu indikator di dasbor menyala bisa berakibat kerusakan parah.
Biasanya ada tiga warna lampu indikator pada mobil, yaitu hijau, kuning, dan merah yang masing-masing punya skala prioritas untuk diperhatikan. Warna hijau menandakan ada bagian yang sedang bekerja. Warna ini dijumpai pada indikator lampu sein.
Selanjutnya warna kuning menginformasikan bahwa ada bagian atau kondisi yang perlu mendapat perhatian dan pengendara perlu waspada. Indikator dengan warna ini biasanya memungkinkan kendaraan untuk tetap melaju untuk sementara waktu. Salah satu contohnya engine check atau malfunction indicator light (MIL), yang menyala saat terjadi gangguan dalam sistem kelistrikan. Gangguan tersebut, misalnya soket yang kendur atau kotor hingga kerusakan dalam engine control unit (ECU).
Terakhir adalah warna merah, yang ini berarti peringatan mendesak. Kalau didiamkan akan berakibat fatal, baik pada mesin maupun keselamatan penumpang. Jika warna ini muncul, segera berhenti dan cari tahu penyebabnya. Beberapa indikator dengan warna merah adalah tekanan oli, peringatan sabuk pengaman, sistem pengisian aki, dan rem tangan.
- Memindahkan transmisi. Ada beberapa kebiasaan buruk menyangkut perpindahan transmisi. Misalnya membiarkan gigi pada posisi rendah dan putaran mesin sangat tinggi untuk meningkatkan torsi.
Menaikkan torsi dengan menurunkan gigi persneling dan menginjak gas lebih dalam biasanya dilakukan saat hendak mendahului kendaraan lain. Namun yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai putaran mesin terlampau tinggi, apalagi sampai menyentuh batas di tachometer karena akan memperpendek usia mesin.
Kebiasaan buruk lain adalah memindahkan persneling saat mesin dalam putaran tinggi. Dalam pemakaian normal, usahakan agar rpm atau putaran mesin rendah saat hendak memindahkan gigi persneling, kira-kira di kisaran 2.000 hingga 2.500 rpm. Lantaran putaran mesin yang rendah tentu saja konsumsi bahan bakar dapat ditekan, di sisi lain langkah ini membuat kerja synchronizer yang berfungsi menghubungkan sistem roda-gigi menjadi lebih ringan. [ASP]
noted:Â Kebiasaan yang Memperpendek Usia Komponen Mobil