“Seringnya bertanya ke diri sendiri. ‘Wah, kok tagihannya banyak ya? Dipakai apa saja ya?,” ujar Oho (35) sambil tertawa. Itulah reaksinya kala melihat tagihan kartu kredit yang hampir mendekati limitnya.
Biasanya, setelah itu, dirinya sadar untuk tidak boros dan menjaga perilaku belanjanya. Namun, dia mengakui, kesadaran akan hal itu hanya sebentar. Beberapa bulan kemudian, kebiasaan itu akan kembali lagi.
Bagi beberapa orang, memangkas pengeluaran yang besar memang cukup berhasil menjaga arus kas keuangan pribadi kembali bisa “bernapas” lega. Beberapa cara yang biasa dilakukan adalah mundur teratur dari lingkaran pertemanan yang sering belanja atau membatalkan langganan bulanan untuk beberapa aplikasi hiburan atau game favorit.
Baca juga :
Kebiasaan membuang uang
Hanya saja, terkadang kebiasaan membuang uang tersebut secara tidak sadar kembali karena banyak hal. Tawarannya menggiurkan dan lain sebagainya. Inilah beberapa kebiasaan membuang uang yang tidak kamu sadari tersebut.
Membeli karena diskon
Diskon memang menarik, terutama bagi yang punya kebiasaan “lapar mata”. Mereka biasanya lebih terpaku pada potongan harganya ketimbang apakah barang itu memang dibutuhkan. Beberapa dari mereka bahkan sudah ada berpikiran “ah, beli dulu mumpung murah. Nanti juga terpakai.” Mulai sekarang, buang jauh pemikiran itu.
Memesan makanan dengan aplikasi
Dulu, mungkin kamu bukan seseorang yang senang membeli makanan dengan aplikasi. Namun, karena pandemi, kamu pun terpaksa melakukannya dan mulai menjadi kebiasaan. Kenyamanan, kemudahan, dan lagi-lagi promosi yang membuat harga menjadi lebih murah memang bagus. Namun, jangan sampai kamu memesan dan kemudian tidak dihabiskan dan malah membuang uang.
Tidak tahu langganan apa saja
Banyak orang juga yang tidak sadar bahwa banyak uang yang dikeluarkan oleh mereka untuk berlangganan layanan dari beberapa aplikasi. Kemunculan beberapa aplikasi streaming dengan basis berlangganan yang berbayar membuat orang akhirnya memutuskan untuk membayarnya. Biasanya orang tergiur dengan free trial, kemudian memutuskan berlangganan. Saat layanan itu sudah mulai “kuno” dan ada yang lebih kekinian, orang cenderung lupa untuk memberhentikan layanan tersebut.
Belanja tanpa perencanaan
Pepatah di Amerika Serikat mengatakan, jangan berbelanja di tempat grosir saat sedang lapar. Karena hal ini bisa menyebabkan kamu pulang dengan barang belanjaan yang tidak diperlukan dan dalam jumlah besar. Oleh karena itu, saat berbelanja, milikilah daftar belanja agar uang yang dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan.
Membayar dengan nilai minimal
Beberapa pemegang kartu kredit saat ini masih ada yang punya pemikiran untuk membayar dengan nilai minimal. Hal ini justru membahayakan arus keuangan kamu. Karena bunga kartu kredit akan terus bertambah karena pada dasarnya besaran bunganya menggunakan perhitungan harian untuk mempermudah proses penghitungan denda. Secara tidak sadar, nilai yang bayarkan bisa jauh lebih mahal dari pada barangnya. Oleh karena itu, usahakan mencari produk yang memiliki cicilan bunga 0 persen.
Fee bank yang tidak disadari
Kebiasaan membuang uang lainnya adalah biaya dari perbankan. Pernahkah mau menghitung atau mencari tahu biaya bulanan perbankan untuk tabungan dengan kartu ATM-mu? Ya, layanan perbankan ternyata memiliki banyak biaya, mulai dari biaya ATM, biaya administrasi, dan lainnya. Memang terlihat tidak besar, tetapi cobalah untuk disetahunkan, maka bisa jadi bunga bank yang diterima jauh lebih kecil daripada biaya yang keluar. Keputusan ada di tangan kamu.