Di masyarakat Tangerang, pohon bambu punya nilai yang sangat berharga. Selain bisa digunakan untuk membuat alat yang berguna seperti rakit dan dijadikan sebagai bahan makanan untuk dikonsumsi, bambu juga bisa diolah menjadi sandang. Salah satunya adalah topi bambu yang sudah menjadi ikon Kabupaten Tangerang sejak 1880-an. Untuk melestarikan kearifan lokal ini, Kang Agus Hasanudin mendirikan Komunitas Topi Bambu beserta Yayasan Topi Bambu. Ia ingin memperkenalkan kembali topi yang pernah mendunia pada tahun 1920-1960 tersebut.