Tema pos-apokalips, atau bayangan dunia usai “kiamat” banyak diangkat oleh karya-karya kontemporer. Tema-tema seperti ini mulai muncul pada dekade 1980-an, ketika Perang Dingin dibayangi bencana nuklir yang mengancam. Hasilnya, ide-ide cerita mengenai mutasi genetik dan pengaruh radiasi menjadi bahan ide kreasi.
Demikian juga ketika dunia kesehatan mulai menemukan berbagai macam penyakit generatif. Ide-ide kolapsnya dunia karena wabah memunculkan berbagai macam turunan ke film-film bertema pos-apokalips yang banyak diambil pada dekade 2010-an. Terlebih ketika akhirnya dunia merasakan sendiri wabah Covid-19 yang menyebar.
Pengaruh pos-apokalips ini menjadi benang merah yang dapat kita temui kala melihat karya-karya Prasajadi Heru Lastiko. Kreator asal Jakarta ini membuat berbagai karakter melalui bermacam proyek.
“Saya banyak mengeksplorasi tema pos-apokalips, alien, superhero, dan cyberpunk dalam eksplorasi ide nihilisme,” kata Pras yang juga dikenal dengan nama pengguna @blackcatdead di Twitter. Orientasi karyanya ini dipengaruhi perkenalannya terhadap dunia komik, ilustrasi, dan kemudian studi.
Melalui laman Instagram-nya, kita bisa melihat karya-karya Pras yang menggambarkan karakter populer seperti Teletubbies, Astro Boy, Power Rangers, dan sebagainya yang seolah terkena dampak radiasi dan bermutasi. Salah satu koleksinya bahkan diberi nama Nuke Kids, sebagai referensi atas imajinasi apabila terjadi kiamat nuklir.
“Film-film sains fiksi, fantasi, dan superhero banyak mempengaruhi karya saya,” ujar Pras. “Selain itu, melihat realisme magis karya (alm) Pak Danarto juga banyak mempengaruhi cara saya berpikir.”
Gambar Profil
Pras menggunakan skena NFT sebagai medium untuk memperkenalkan karya-karyanya. Lebih dari 900-an karyanya dikoleksi oleh bermacam pengguna dalam lintas koleksi, proyek, dan rantai blok. Sebagian besar merupakan gambar karakter, termasuk proyek-proyek yang biasa menyediakan gambar profil bagi pengguna yang akrab dalam skena NFT.
Skena NFT berkembang, salah satunya, dengan munculnya berbagai proyek yang menawarkan gambar profil (profile picture atau biasa disebut PFP). Proyek-proyek tersebut menawarkan ratusan hingga ribuan gambar profil unik yang bisa dimiliki kolektor.
Proyek-proyek seperti Crypto Punk, Bored Ape, Azuki, dan sebagainya memunculkan gelombang kreator yang menawarkan proyek serupa. Gambar-gambar karakter dalam berbagai varian dan traits, yang bisa dikoleksi. Sebagian menggunakan generative arts, yaitu karya yang dihasilkan dari permutasi pemrograman komputer.
Di sisi lain, terdapat juga kreator seperti Prasajadi yang membuat gambar profil satu per satu, dengan jumlah yang cukup banyak. Mereka fokus terhadap karakter-karakter yang mereka ciptakan sebagai identitas karyanya. Dari sinilah jatidiri mereka sebagai kreator mulai tercipta hingga akhirnya tertaut dengan kolektor dan audience.
“Ketika berkarya, saya fokus untuk konsisten menghasilkan karya,” kata Pras. “Tidak berpikir bagaimana untuk mendapatkan audience.”
Salah satu kreasi koleksi Pras yang mengambil ceruk gambar profil berjudul Muke: UFO yang dirilis di multi jaringan: Ethereum, Tezos, dan Fantom. Dalam keterangan koleksi di lokapasar OpenSea, Pras menyebut masing-masing karyanya ini lahir dari tangannya sendiri, satu per-hari. Ini artinya ada 365 gambar profil yang unik, dengan masing-masing punya “hari lahir” yang berbeda.
Sebuah konsistensi yang luar biasa.
***
Nama
Prasjadi Heru Lastiko
Tempat, Tanggal Lahir
Jakarta, 28 Maret 1983
Pendidikan
Desain Komunikasi Visual
Portfolio
OpenSea