Pabrikan mobil Jepang lain boleh menjadi pemimpin pasar mobil dunia. Namun, jika bicara mobil kecil yang fungsional dan tahan terhadap segala medan, melupakan Jimny tidak boleh terjadi. Faktanya, Suzuki Jimny telah menjadi mobil legendaris di kelasnya di seluruh dunia.

Jimny di Indonesia bahkan telah memiliki banyak komunitas yang cukup kompak. Alirannya pun beragam, dari yang gemar offroad, minimalis, hingga full modif. Kekompakan komunitas Jimny sendiri tidak hanya membuktikan kalau mobil Jimny sendiri masih diminati, tetapi juga sedikitnya berhasil menaikkan kembali harga mobil yang sudah dikonsep sejak 1968 ini.

Jimny sendiri merupakan hasil inovasi dari HopeStar ON360, produk dari Hope Motor Company yang dibeli Suzuki Motor Company. Jimny pertama adalah Suzuki LJ10 dengan mesin dua tak 359 cc dua silinder dengan pendingin udara. Kesuksesan terjadi saat mereka berhasil menciptakan Suzuki L50 yang memiliki mesin 539 cc. Awalnya, hanya ingin dipasarkan ke Australia, tetapi nyatanya mendapatkan banyak permintaan dari luar Australia. Jimny sendiri bisa jadi merupakan salah satu cikal bakal konsep city car Suzuki sebelum meluncurkan Karimun.

Melihat banyaknya permintaan, Suzuki memperluas lini produk yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Bisa dikatakan puncak kesuksesan Jimny adalah saat berhasil masuk dan diterima di pasar Amerika. Dengan Jimny 1000 atau SJ410 dan Jimny 1300 atau SJ413, Suzuki berhasil menggoyang pasar Amerika Serikat (AS). Di AS, SJ410 dan SJ413 disebut Suzuki Samurai.

Ukurannya memang kecil jika dibandingkan dengan jip khas AS yang berbodi garang dan kekar. Namun, ukuran yang kecil ini memiliki kemudi yang mantap dan suspensi yang menjaga kestabilan dalam mengemudi. Walaupun mesinnya juga kecil, tenaga yang dihasilkan cukup besar. Tak heran, Jimny pun tak kalah dalam melahap medan ekstrem.

Pada 21 April 2007, Suzuki Samurai memecahkan rekor Jeep sebagai mobil 4×4 yang mampu mencapai dataran tertinggi. Suzuki Samurai yang dikendarai oleh duo orang Chili Gonzalo Bravo dan Eduardo Canales berhasil mencapai 6.688 meter di atas permukaan laut. Penghargaan diserahkan dan dicatat oleh Guinness World Record.

Jimny di Indonesia pun masih menjadi pilihan banyak penggila offroad. Selain harga yang terjangkau, suku cadangnya pun masih berlimpah. Terlebih lagi, jika dikaitkan dengan konsumsi bensin yang hemat dan mampu menembus banjir, Jimny masih menjadi top of mind. Kini, peminat Jimny masih menunggu kemauan Suzuki Indonesia untuk membawa Jimny generasi ketiga ke Indonesia. Apakah Suzuki Indonesia berkenan melanjutkan sejarah panjang dan sukses Jimny di Indonesia? Kita tunggu saja. [VTO]

foto: yurivito