Ada banyak model jendela. Jika Anda sedang merancang rumah dan ingin mempertimbangkan jenis jendela yang ingin digunakan, sebaiknya kenali dulu variasinya. Ini penting karena jendela yang berbeda memungkinkan kita mengatur sirkulasi udara dan cahaya secara berbeda.
Gedung-gedung tinggi yang dijadikan area perkantoran banyak menggunakan fixed window. Ini merupakan jendela mati yang tidak berventilasi sehingga hanya berfungsi untuk memasukkan cahaya. Sirkulasi udara biasanya dikontrol dengan penyejuk udara atau AC. Namun, risiko penggunaan jendela ini memang butuh dipertimbangkan dengan baik. Ketika penyejuk udara tidak berfungsi atau listrik sedang bermasalah, sirkulasi udara tidak lancar dan aktivitas di dalam ruangan dapat terganggu.
Sliding window adalah jendela geser yang bisa dibuka-tutup dengan cara menggesernya secara horizontal. Kelebihannya, ini cocok untuk ruang yang terbatas. Pergerakan jendela tidak akan mengganggu peletakan benda di depan atau belakangnya.
Kita juga kerap memakan casement window atau jendela ayun yang salah satu sampingnya diberi engsel dan dioperasikan dengan cara diayun keluar atau ke dalam. Jendela ini mampu menyediakan bukaan 100 persen sehingga udara dapat masuk dengan leluasa.
Prinsip ayun yang lain dipakai model awning dan hopper, jendela yang bagian atas atau bawahnya diberi engsel sehingga bukaan menghadap atas atau bawah. Dengan model ini, biasanya bukaan tidak bisa sembilan puluh derajat, paling besar 45 derajat.
Jika Anda ingin jendela yang sekaligus berfungsi sebagai pintu, Anda bisa menggunakan french window. Jendela ini biasanya memanjang sampai ke lantai dan memiliki sepasang daun jendela. Sebagian besar bukaan french window mengarah ke dalam dan diaplikasikan pada ruangan yang langsung menghadap ke taman.
Pivoted window merupakan jendela yang daun jendelanya dapat berputar 90 sampai 180 derajat secara horizontal maupun vertikal. Engsel biasanya diletakkan di bagian tengah. Dengan model seperti ini, satu jendela bisa berfungsi sebagai tempat udara masuk sekaligus keluar.
Ada pula jendela jalusi atau jalousie window. Jendela ini kerap ditemukan pada model rumah lama. Bahan utamanya kayu yang diberi pelat-pelat panjang horizontal seperti sirip. Model jendela ini tetap bisa mengalirkan udara meski jendela tidak dibuka sehingga temperatur dalam ruang tetap sejuk. [*/NOV]
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 21 Agustus 2015