Jeepers Creepers: Reborn, Teror Monster di Festival Horor

Keseruan seketika berubah menjadi kengerian. Itulah yang dialami pasangan Chase (Imran Adams) dan Laine (Sydney Craven) ketika mereka menghadiri sebuah festival horor.

Sebagai penggemar hal-hal berbau horor, Chase tertarik untuk menghadiri The Horror Hound, festival horor yang baru pertama kali diadakan di Lousiana. Ia meyakinkan pacarnya, Laine, untuk ikut serta. Berdua, mereka menempuh perjalanan darat untuk mencapai lokasi festival di sebuah kota kecil.

Dalam perjalanan, Chase bercerita tentang legenda lokal, sesosok monster yang dikenal sebagai The Creeper. Monster itu muncul setiap 23 tahun sekali dan selama 23 hari ia akan mencari mangsa untuk dimakan.

Meski semula skeptis pada cerita Chase, saat mendekati kota tujuan, Laine beberapa kali mendapat penglihatan yang menyeramkan. Laine tidak paham maksud penglihatan tersebut, tetapi ia mulai menyadari sesuatu yang buruk akan terjadi.

Sesampai di festival yang dituju, Chase dan Laine tenggelam dalam keseruan acara dan suasana. Mereka bahkan terpilih sebagai pasangan yang beruntung untuk mengikuti tantangan keluar dari ruangan (escape room) yang dirancang khusus bertemakan The Creeper.

Nyatanya, apa yang semula dikira sebagai pengalaman yang seru dan mendebarkan, seketika berubah menjadi kengerian ketika mereka bertemu dengan The Creeper sesungguhnya. Mampukah mereka meloloskan diri dari teror sang monster?

Baru

Jeepers Creepers merupakan film horor sukses ketika pertama kali muncul pada 2001. Sosok monster yang memangsa warga kota kecil menghadirkan teror horor yang menyegarkan. Sekuelnya pun segera dibuat, dengan tetap mempertahankan sutradara sekaligus penulis cerita Victor Salva dan aktor Jonathan Breck yang memerankan The Creeper.

Sayangnya, dipicu oleh kontroversi sang sutradara, film ketiga dari serial ini hanya sempat diputar dua hari sebelum kemudian turun dari layar. Timo Vuorensola lalu ditunjuk sebagai sutradara untuk membuat seri keempat. Ia didampingi penulis Sean-Michael Argo.

Sekuel terbaru ini tidak jelas benar hubungan alur waktu dengan kejadian dalam film-film sebelumnya. Selain itu, meski sama-sama terjadi di kota kecil, lokasinya bukan di Florida, melainkan Louisiana.

Namun, terdapat hal-hal yang membuat penonton segera mengingat kekhasan serial ini. Di antaranya pengendara mobil yang memergoki sosok misterius yang sedang membuang sesuatu yang mirip jenazah ke dalam sebuah lubang. Lalu, truk kuno yang dikendarai dengan beringas di jalan sepi. Jika lebih jeli, penonton juga dapat menemukan detail-detail yang merujuk pada kisah dalam sekuel terdahulu.

Bagi Vuorensola, ini merupakan film panjang kelima yang digarapnya. Ia sangat bersemangat antara lain karena The Creeper merupakan hal baru baginya. Sebelumnya, Vuorensola lebih dikenal sebagai sutradara fiksi ilmiah melalui film Star Wreck dan Iron Sky.

Ini juga menjadi “film Amerika” pertama yang digarap Vuorensola. Syuting awal dilakukan di Louisiana, AS, tetapi kemudian dilanjutkan di Inggris. Para pemeran utama juga berasal dari Inggris sehingga mereka harus belajar menggunakan dialek AS bagian selatan.

Meski demikian, debut Vuorensola menyutradarai film horor ini tidak mengecewakan. Jeepers Creepers: Reborn menampilkan atmosfer horor dan thriller yang berbeda. Mulai dari festival horor yang meriah tapi kelam hingga rumah yang diduga menjadi tempat persembunyian The Creeper.

Bagi penggemar sosok monster The Creeper, film ini tak boleh dilewatkan. Sementara bagi penggemar film horor dan thriller, ini akan menjadi tontonan menarik menyegarkan. Jeepers Creepers: Reborn akan segera hadir di layar bioskop Tanah Air. Nantikan jadwal tayangnya segera.