Jabodetabek dan beberapa daerah lainnya kembali dilanda banjir akibat curah hujan tinggi. Sejumlah wilayah mengalami genangan cukup parah, membuat arus lalu lintas terganggu dan banyak kendaraan terjebak.
Bagi pengendara mobil, kondisi ini tentu menjadi tantangan tersendiri. Selain berisiko merusak kendaraan, air yang menggenang bisa menyebabkan mesin mogok atau bahkan merusak sistem kelistrikan.
Jangan panik! Jika mobil Anda terpaksa menerjang banjir atau genangan, ada beberapa langkah yang harus dilakukan setelahnya untuk memastikan kendaraan tetap dalam kondisi baik sekaligus mencegah terjadinya kerusakan. Berikut adalah tips penting yang perlu diperhatikan.
1. Jangan langsung matikan mesin
Jika mobil masih menyala setelah menerjang banjir, biarkan mesin tetap hidup selama beberapa menit. Mematikan mesin secara tiba-tiba bisa menyebabkan air yang masuk ke dalam knalpot atau ruang mesin terperangkap dan sulit dikeluarkan.
2. Cek ketinggian air yang dilewati
Jika ketinggian air yang diterjang cukup tinggi, misalnya hingga mencapai kap mesin atau lebih, ada kemungkinan air masuk ke dalam komponen mesin dan sistem kelistrikan. Jika hal ini terjadi, segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mencegah terjadinya kerusakan komponen mobil.
3. Periksa filter udara
Filter udara yang basah dapat menghambat aliran udara ke mesin, menyebabkan performa kendaraan menurun atau bahkan mesin mogok. Jika filter udara mobil Anda basah, segera keringkan atau ganti dengan yang baru.
4. Periksa sistem kelistrikan
Pastikan komponen kelistrikan seperti lampu, klakson, AC, dan power window berfungsi normal. Jika ada tanda-tanda kelistrikan bermasalah, seperti lampu redup, bau gosong, atau sekering putus, segera lakukan pemeriksaan ke bengkel.
Pemeriksaan sistem kelistrikan mobil merupakan langkah penting untuk mencegah risiko korsleting yang bisa berujung pada kebakaran.
Baca juga: Ini 5 Tips Menjaga Transmisi Mobil Matik Tetap Awet
5. Periksa rem
Setelah melewati genangan air, cobalah untuk menekan pedal rem secara perlahan untuk memastikan sistem pengereman bekerja normal. Rem yang basah dapat memicu hilangnya daya cengkram rem, sehingga perlu dikeringkan dengan menginjak pedal rem beberapa kali sambil tetap berjalan pelan.
6. Cek pelumas dan cairan lainnya
Buka dipstick pelumas mesin untuk melihat apakah oli bercampur dengan air. Jika pelumas atau oli tampak berwarna kecokelatan seperti susu, artinya ada air yang masuk ke dalam mesin. Jika ini terjadi, segera ganti oli sebelum mesin mengalami kerusakan.
Selain oli mesin, cairan lain seperti oli transmisi, minyak rem, collant, dan cairan power steering juga perlu diperiksa agar sistem kendaraan tetap bekerja optimal.
7. Bersihkan mobil
Jika air masuk ke dalam kabin, segera keringkan bagian interior, terutama karpet, untuk mencegah tumbuhnya jamur dan bau tidak sedap. Gunakan vacuum cleaner, atau jika memungkinkan jemur karpet agar benar-benar kering.
Setelah memastikan kabin aman, bersihkan seluruh bodi mobil, termasuk eksterior, kolong, dan kaki-kaki, dengan cermat. Air hujan atau genangan air dapat memicu terjadinya korosi atau karat pada mobil jika tidak ditangani dengan cepat.