Hampir semua anak menyukai permainan. Sayangnya, banyak orangtua yang kurang setuju anak bermain, terutama gim online. Padahal, tak selamanya bermain gim berdampak buruk bagi anak.

Seiring dengan perkembangan zaman, bentuk permainan pun kini kian beragam, hingga merambah gim online pada gawai. Keasyikan anak bermain, tak jarang membuat orangtua merasa kewalahan membatasi anak bermain gim online pada gawai.

Kalau sudah begini, orangtua juga harus pintar-pintar mengawasi gim online seperti apa yang diunduh anak pada gawainya. Tak bisa disangkal, ada beberapa aplikasi gim yang edukatif dan dapat membantu anak untuk lebih tekun belajar.

Gim yang berbasis cerdas cermat, misalnya. Gim jenis ini dapat membantu anak mengulang kembali pelajaran yang telah diajarkan di sekolah. Banyaknya latihan soal pada gim tersebut juga dapat mengasah kemampuan anak untuk mengulas dan memecahkan soal yang diberikan. Tentu saja gim ini tidak sekadar menambah pengetahuan, tetapi juga melatih anak untuk cermat dan tangkas dalam mengupas setiap soal yang diberikan. Kian menarik karena aplikasi ini juga umumnya merangsang jiwa kompetisi anak dengan anak lain yang juga menggunakan aplikasi gim serupa.

Belum lama ini di Indonesia juga telah diperkenalkan gim yang khusus dibuat untuk mengidentifikasi keunikan kognitif anak usia 5-12 tahun berdasarkan teori Cattell-Horn-Carrol yang telah teruji. Sedikit berbeda dengan gim berbasis cerdas cermat, gim ini menghasilkan laporan komprehensif yang menunjukkan gambaran keunikan kognitif pemain sehingga memungkinkan orangtua dan pendidik untuk lebih mengenal anak dan potensinya, berinteraksi lebih efektif, merancang strategi untuk mengembangkan keunikan dan potensi anak, serta menyediakan lingkungan belajar yang kondusif sesuai keunikan anak.

Gim yang disebut Bakat Unique ini merupakan alat tes AJT Cognitive Test (AJT CogTest) yang dikemas dalam bentuk permainan yang dirancang agar anak dapat melakukan asesmen dengan metode yang lebih mudah, menyenangkan, dan terjangkau.

AJT CogTest sendiri adalah asesmen kognitif yang telah dinormakan kepada anak dan remaja di Indonesia untuk mengidentifikasi delapan kemampuan kognitif umum dan kognitif spesifik anak berdasarkan Cattell-Horn-Carrol (CHC) yang memiliki keunggulan pada penggunaan berbagai perspektif dalam mengungkap kemampuan kognitif seperti biologis, perilaku tampak, neurologis sebagai gambaran ukuran kemampuan kognitif umum atau general cognitive ability (GCA) dengan tujuan agar kita dapat mengetahui metode pembelajaran yang tepat, mengenali kebutuhan dan memberikan fasilitas yang dibutuhkan, mengidentifikasi strategi yang tepat untuk belajar, serta mendeteksi dini hambatan-hambatannya dalam belajar.

Melalui gim ini, anak diajak untuk melakukan asesmen pribadi dengan cara yang berbeda dan menyenangkan. Anak akan dibawa ke dalam 8 gim mini dengan misi yang berbeda-beda. Delapan gim mini yang ada di dalamnya mewakili delapan kemampuan kognitif, meliputi comprehensive-knowledge (Gc); short-term working memory (Gwm); auditory processing (Ga); retrieval fluency (Gr); processing speed (Gs); learning efficiency (Gl); visual processing (Gv); dan fluid reasoning (Gf).

Percaya atau tidak, tes untuk mengetahui potensi dan keunikan anak penting dilakukan ketika anak masih berusia dini agar orangtua dapat membantu mengembangkan diri anak sesuai dengan karakteristik dan kemampuan kognitif anak. Oleh karena itu, jangan larang anak bermain gim selama hal tersebut memberikan dampak yang positif. Bagimana dengan Anda?