Mencuci tangan adalah sesuatu yang dilakukan setiap hari sehingga banyak yang tak lagi mempersoalkan apakah yang dilakukan sudah benar. Padahal, selain mencegah berpindahnya kuman, virus, dan parasit, cuci tangan dapat melindungi kita dari zat-zat berbahaya yang mungkin ada di tangan seperti zat kimia, misalnya pestisida, insektisida, logam berat, dan lainnya.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, diperkirakan di seluruh dunia hanya 19 persen orang yang mencuci tangan sesudah menggunakan toilet. Lalu kapan sebaiknya kita mencuci tangan?

Mencuci tangan sebaiknya dilakukan ketika:

  • Sebelum, selama, dan sesudah mempersiapkan makanan.
  • Sebelum makan, sebelum dan sesudah menjaga seseorang yang sakit.
  • Sebelum dan sesudah merawat luka.
  • Sesudah menggunakan toilet (buang air besar atau buang air kecil).
  • Sebelum memegang dan menyusui bayi.
  • Sebelum dan sesudah mengganti popok atau membersihkan anak di toilet.
  • Sebelum dan sesudah membersihkan muntah.
  • Sesudah membuang ingus melalui hidung dan menutup mulut dan hidung ketika batuk atau bersin.
  • Sebelum melepaskan atau memasang lensa kontak.
  • Sesudah menyentuh binatang.
  • Sesudah memberi makan binatang peliharaan.
  • Sesudah membersihkan kotoran binatang peliharaan.
  • Sesudah pulang dari tempat keramaian seperti pasar, kantor, restoran, atau pusat perbelanjaan.
  • Sesudah memegang benda atau fasilitas umum, seperti uang, meja, pintu, tombol lift, pegangan pada kendaraan umum, bangku, dan lain-lainnya.

Mencuci tangan juga wajib dilakukan ketika sesudah menyentuh/mengurus sampah, sesudah berkebun atau menggunakan pestisida/insektisida.

Cuci tangan dengan air dan sabun

Cara mencuci tangan pun tidak bisa dilakukan secara sembarang. Dr Santi dari Kompas Gramedia Medical Centre mengatakan, cara yang terbaik adalah menggunakan air bersih yang mengalir dan sabun. Selanjutnya, cuci tangan selama minimal 20 detik.

Jika tidak tersedia jam dinding dan kita sulit membayangkan berapa lama 20 detik itu, maka nyanyikan dalam hati lagu “Lihat Kebunku” karangan Ibu Sud atau lagu “Twinkle, Twinkle, Little Star”. Jika tidak ada air yang mengalir, jangan rendam tangan dalam gayung/wadah air, lebih baik ambil air dan siramkan ke tangan.

Beri perhatian pada bagian yang sering terlewatkan ketika membersihkan tangan yaitu ibu jari (dari pangkal sampai ke ujung jari), sela-sela jari, ujung jari termasuk bagian bawah kuku.

Tidak sekadar mencuci, cuci tangan pun memiliki tahapan yang baik dan benar. Tahapan yang dimaksud adalah:

1. Mencuci bagian telapak tangan

Basahi kedua telapak tangan sampai pertengahan lengan bawah memakai air bersih yang mengalir, lalu ambil sabun secukupnya dan usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut.

2. Mencuci bagian punggung tangan

Setelah itu, usap dan gosok kedua punggung tangan dan sela-sela jari secara bergantian. Lalu usap dan gosok jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih.

3. Mencuci bagian ujung jari

Lanjutkan dengan membersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan kedua tangan dalam posisi saling mengunci. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian. Gosok berputar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar, kemudian bilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir. Terakhir keringkan memakai handuk atau tisu.

Cuci tangan dengan hand sanitizer

Jika kita berada dalam situasi yang tidak memungkinkan untuk mencuci tangan dengan air dan sabun, gunakan alternatif lain dengan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol atau menggunakan tisu basah.

Hanya saja, hal ini tidak dapat menggantikan air dan sabun sepenuhnya karena hand sanitizer hanya menghilangkan beberapa jenis kuman dan tidak dapat menghilangkan atau membersihkan zat kimia yang berbahaya seperti pestisida, insektisida, dan logam berat. Dan, cara ini tidak dapat digunakan pada tangan yang terlihat kotor atau berminyak.

Hanya saja, hal ini tidak dapat menggantikan air dan sabun sepenuhnya karena hand sanitizer hanya menghilangkan beberapa jenis kuman dan tidak dapat menghilangkan atau membersihkan zat kimia yang berbahaya seperti pestisida, insektisida, dan logam berat. Dan, cara ini tidak dapat digunakan pada tangan yang terlihat kotor atau berminyak.

Lalu bagaimana cara mencuci tangan dengan cairan pembersih tangan? Pada orang yang memiliki alergi, baca dan pastikan seluruh kandungan bahan yang ada dalam cairan pembersih tangan tidak ada yang dapat memicu alergi (alergen). Sebaiknya pilih yang tidak mengandung pewangi. Lalu, setelah itu, bersihkan tangan dengan tisu dan keringkan tangan.

Bagi orang yang memiliki alergi, baca dan pastikan seluruh kandungan bahan yang ada dalam cairan pembersih tangan tidak mengandung alergen.

Siapkan sejumlah cairan/gel yang cukup untuk seluruh permukaan tangan dan punggung tangan atau ikuti sesuai dengan anjuran dalam setiap produk. Basahi seluruh bagian tangan (telapak tangan, punggung tangan, setiap jari, sela jari, bawah kuku, pergelangan tangan) dan gosok-gosok seluruh bagian tangan sampai tangan kering. Secepatnya mencuci tangan dengan air dan sabun ketika memungkinkan.

Satu hal lagi yang patut diingat adalah jauhkan dari jangkauan dan pandangan anak, terutama cairan pembersih tangan yang memiliki pewangi.

Jika cairan pembersih tangan tertelan oleh anak dalam jumlah yang banyak, hal ini dapat menyebabkan gejala yang sama dengan keracunan alkohol yaitu turunnya kadar gula darah serta melambatnya denyut jantung dan pernapasan. Jika anak masih dalam keadaan sadar penuh, berikan minuman manis tapi jika anak tidak sadar penuh, bawa segera ke fasilitas kesehatan terdekat.

Mari, kita berperan secara aktif menjaga kesehatan diri sendiri dengan mencuci tangan secara benar. Tidak hanya itu, mencuci tangan (ketika kita sedang sakit) juga mencegah penularan penyakit ke orang lain. Anda sudah cuci tangan hari ini?