Bagi sebagian orang, teknik bertahan hidup atau survival dianggap sebagai model rekreasi baru. Selain melatih mental dan fisik, mereka bisa menikmati alam terbuka.

Survival sendiri adalah sebuah seni beradaptasi dengan lingkungan untuk berusaha tetap hidup dalam keterbatasan. Namun, keberhasilan untuk tetap hidup di alam terbuka, dipengaruhi kondisi alam dan pemahaman akan fungsi dan manfaat benda-benda di sekitar kita.

Wilayah yang memiliki iklim tropis cenderung menyajikan wilayah dengan karakteristik hutan rimba, padang ilalang, rawa, dan gunung  berapi. Survival biasa dilakukan karena desakan situasi, mengakibatkan tersesat.

menggunakan kompas sebagai panduan arah

Dalam teknik bertahan hidup, dikenal istilah STOP. Jika dijabarkan, istilah ini merupakan singkatan dari stop, thinking, observation, and planning. Ini menjadi tahapan untuk memulai survival. Ketika tersesat, misalnya, kita harus berhenti untuk sesaat, kemudian mulai berpikir dan mengamati keadaan sekitar. Selanjutnya membuat perencanaan tindakan yang akan dilakukan.

Kepanjangan Survival

Rangkaian huruf pada kata survival pun bisa diterjemahkan menjadi teknik dalam bertahan hidup.

S diartikan sebagai size up the situation atau menilai situasi. Ini untuk mengukur kebutuhan gerakan dan tindakan yang akan kita lakukan.

U ialah use all your senses, undue haste makes waste. Gunakan semua pancaindra dan jangan bertindak terburu-buru karena hanya akan berbuah kesia-siaan.

R adalah remember where you are. Ingat dan kenali tempat kita berdiri yang akan membantu mempercepat berakhirnya usaha bertahan hidup.

V dijabarkan menjadi vanquish fear and panic. Kalahkan rasa takut dan kuasai diri agar tidak panik agar keadaan tidak semakin memburuk.

I maksudnya lakukan improvise. Dalam usaha bertahan hidup, improvisasi terhadap benda-benda yang masih dibawa atau terdapat di lingkungan sekitar amat disarankan.

bertahan hidup dengan memanfaatkan benda -benda yang ada di sekeliling kita.

V mengajak kita selalu mengingat value living. Hargai hidup kita dengan terus berkata dalam hati, “Saya harus hidup.”

A menganjurkan kita jika bertemu komunitas lokal atau yang belum dikenal sebelumnya untuk bertindak “act like the natives”. Bersikap dan bertingkah laku sesuai adat yang ditemui. Ini amat mungkin memperbesar keberhasilan bertahan hidup.

L mengingatkan kita untuk selalu learn basic skills. Keterampilan dasar bertahan hidup harus dipelajari setiap orang yang bergiat dengan alam.

Latihan bertahan hidup juga memberi manfaat lain, yakni kemampuan untuk hidup sederhana dan berbelarasa dengan lingkungan. Jika acara berkemah juga disisipi latihan tersebut, niscaya akan lebih berguna selain hanya bersenang-senang.