Bagi warga yang tinggal di negara empat musim, Oktober boleh jadi bulan yang romantis. Daun-daun mulai menguning, berguguran tertiup angin. Bagi mereka, musim gugur acap kali menjadi saat-saat terindah. Meski suhu udara mulai melorot ditingkahi biru langit yang terasa sendu, pemandangan guguran dedaunan adalah sesuatu yang syahdu. Sayang bila tak dikenang.
Di semesta fashion, musim gugur juga menjadi penanda bergantinya babak tren mode dunia. Sejak dulu, kiblat tren fashion dunia mengacu pada peralihan musim yang terjadi di negara-negara barat, yaitu Spring Summer dan Fall Winter. Belakangan, Fall Winter tak kalah semarak dengan gaya musim panas. Permainan warna-warna cerah dan motif atraktif disertai aksentuasi unik memberikan pikat tersendiri dalam koleksi busana musim itu.
Sebelum mengacu kepada tren tahun ini, fashion blogger dunia yang juga pebisnis, Chiara Ferragni, memberikan tips “aman” dalam berbusana ketika musim dingin tiba. Dalam situs webnya The Blonde Salad, Chiara mengatakan kunci bergaya adalah memainkan aksentuasi klasik dengan cara layering. Untuk itu, dibutuhkan beberapa koleksi basic fashion item di lemari yang bisa dipadupadankan.
Chiara merekomendasikan elemen fashion yang mencakup blazer, kaos putih, sepatu bot, mantel panjang, t-shirt monokrom, hoodie, sepatu loafers, jas warna camel, dan little black dress. Setelah memiliki perangkat wajib itu, barulah simak tren Fall Winter 2017 yang dapat menjadi inspirasi gaya.
Era ‘80-an
Jika tahun-tahun sebelumnya, gaya ‘60 dan ‘70-an menjadi tren, kini pamor gaya ‘80-an yang berjaya. Ciri khas fashion pada era ini adalah oversize blazer, shoulder pads, dan warna-warna neon. Tengok saja, pada perhelatan New York Fashion Week Fall Winter 2017, rumah mode Denibi asal Barcelona, menyematkan siluet lancip beraksen futuristis pada bagian bahu dari dress berwarna putih. Selain itu, bisa disimak salah satu koleksi dress Vivienne Tam berwarna biru tua metalik dengan aksen deep v-neck dan shoulder pad. Keduanya memberikan kesan amat impresif.
Bahan beludru
Pakaian berbahan beludru tak hanya mampu menghangatkan tubuh, tapi juga berhasil menambah kesan elegan pemakainya. Bahan ini banyak dipilih para desainer dalam koleksi Fall Winter mereka. Masih dalam perhelatan New York Fashion Week Fall Winter 2017, Jill Stuart menampilkan blazer dengan celana berpotongan lebar warna marun dalam bahan beludru yang mengilap. Jason Wu juga memilih bahan beludru untuk merancang off shoulder dress berwarna kuning yang anggun dengan aksentuasi high slit di bagian depan.
Lengan kaya aksen
Kemeja lengan panjang dan sweter adalah dua atasan yang kerap dipakai ketika musim dingin. Kini, keduanya bisa tampak lebih bergaya berkat tambahan aksentuasi di bagian lengan. Label fashion asal Italia, Aquilano Rimondi mengeluarkan koleksi sweter abu-abu dengan aksentuasi gelembung di ujung lengan. Demikian halnya Lemaire, perancang busana dari Perancis, membuat kemeja lengan panjang abu-abu ditambah lengan rumbai, untuk membuat gaya berpakaian ke kantor kian semarak.
Kotak-kotak digemari
Seperti motif garis-garis yang tak lekang waktu, kotak-kotak juga senantiasa digemari. Memasuki musim gugur dan dingin, motif plaid atau kotak-kotak yang identik diaplikasikan pada bahan wol pun menjadi favorit. Mau diaplikasikan dalam bentuk setelan suit berwarna terang seperti pada koleksi Jeremy Scott atau dipakai sebagai rok dan atasan, oke-oke saja.
Warna perak
Memiliki kesamaan sifat dengan warna emas, perak juga andal membuat gaya terlihat mewah dan elegan. Warna ini pun dipilih sejumlah desainer dan label mode ternama sebagian bagian dari langgam Fall Winter mereka. Michael Kors, misalnya, memainkan dominasi warna perak pada setelan blus oversize dengan celana berpotongan lebar. Sementara itu, Dolce & Gabbana menyematkan nuansa perak pada dress lengan panjang. Padu padan keduanya berhasil menyuguhkan aksentuasi menawan untuk dikenakan dalam jamuan spesial.
Selain kelima tren yang telah disebutkan, ada beberapa inspirasi yang bisa menambah kreasi Anda dalam menggayakan penampilan musim ini. Adapun inspirasinya berupa bahan corduroy, dominasi warna merah, dan atraksi dari Canadian Tuxedo (paduan atasan dan bawahan denim). Semuanya bisa menjadi referensi dalam mengekspresikan selera berbusana Anda. [AJG]
Foto-foto dokumen fashionstock.com, Ovidiu Hrubaru, Humberto Vidal/Shutterstock
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 11 Oktober 2017