Saat itu, virus digunakan oleh programmer untuk menguji kemampuan sistem komputer. Namun, seiring berkembangnya teknologi, virus berubah menjadi ancaman nyata.
Dari sekadar mengganggu operasional komputer, virus mulai dirancang untuk mencuri data, menghancurkan sistem, hingga merugikan miliaran dolar.
Hingga kini, ada beberapa virus komputer yang menjadi catatan kelam dalam sejarah teknologi karena dampaknya yang luar biasa besar.
1. ILOVEYOU, cinta menjadi umpan
Pada tahun 2000, dunia dikejutkan oleh ILOVEYOU, salah satu virus komputer paling mematikan dalam sejarah. Virus ini menyebar melalui email dengan subjek “I LOVE YOU” dan lampiran berjudul LOVE-LETTER-FOR-YOU.txt.vbs.
Banyak orang membuka lampiran tersebut karena penasaran, dan saat itu juga komputer mereka terinfeksi. Setelah diaktifkan, virus ini mereplikasi dirinya dan mengirimkan e-mail serupa ke seluruh kontak korban.
ILOVEYOU juga merusak file penting, termasuk foto dan dokumen, sehingga tidak bisa digunakan kembali. Dalam hitungan hari, ILOVEYOU berhasil menginfeksi 45 juta perangkat di seluruh dunia.
Banyak perusahaan dan pemerintahan harus mematikan sistem email mereka untuk menghentikan penyebaran virus ini. Diperkirakan, ILOVEYOU menyebabkan kerugian global hingga 10 miliar dolar AS. Selain kerusakan data, biaya perbaikan sistem dan keamanan menjadi beban besar bagi banyak organisasi.
Baca juga: Tips Agar Tetap Aman saat Gunakan Wifi Publik
2. Melissa, e-mail Global lumpuh
Satu tahun sebelum ILOVEYOU, dunia teknologi menghadapi ancaman dari virus bernama Melissa. Virus ini diciptakan oleh seorang programmer bernama David L. Smith dan menyebar melalui dokumen Microsoft Word yang terinfeksi.
Ketika dokumen Word dibuka, virus Melissa akan mengirimkan salinannya ke 50 kontak e-mail pertama dalam daftar korban. Hal ini menyebabkan server e-mail di seluruh dunia menjadi kewalahan karena lonjakan pesan masuk.
Lebih dari satu juta komputer terinfeksi virus ini, menyebabkan kerusakan besar terutama pada perusahaan yang bergantung pada email untuk operasionalnya.
Virus Melissa mengakibatkan kerugian sekitar 80 juta dolar AS, termasuk biaya perbaikan sistem dan produktivitas yang hilang akibat gangguan e-mail.
3. Mydoom, tercepat dalam sejarah
Dunia kembali digemparkan oleh virus bernama Mydoom pada 2004. Virus ini masih tercatat sebagai salah satu virus dengan penyebaran tercepat sepanjang sejarah.
Penyebaran virus ini melalui e-mail dengan lampiran berisi kode berbahaya. Setelah terinstal di komputer, Mydoom mengubah perangkat korban menjadi bagian dari jaringan botnet untuk meluncurkan serangan DDoS (Distributed Denial of Service).
Virus ini memperlambat kecepatan internet global karena tingginya aktivitas dari komputer yang terinfeksi. Ribuan situs web, termasuk situs besar seperti Microsoft sempat lumpuh akibat serangan DDoS yang diluncurkan oleh Mydoom.
Secara global, kerugian yang ditimbulkan oleh Mydoom mencapai 38 miliar dolar AS. Banyak perusahaan teknologi harus bekerja ekstra keras untuk mengatasi gangguan yang disebabkan virus ini.
Baca juga: 10 Rekomendasi Kaspersky untuk Cegah Serangan Ransomware
4. WannaCry, ransomware yang mengancam dunia
Virus komputer berbahaya lainnya adalah WannaCry pada 2017. Virus ini menjadi momok menakutkan bagi banyak organisasi, terutama di sektor kesehatan.
Masuk dalam kategori ransomware, yaitu jenis malware yang mengenkripsi file korban dan meminta tebusan untuk membukanya, WannaCry menggunakan celah keamanan pada sistem operasi Windows yang dikenal sebagai EternalBlue, sebuah alat yang bocor dari NSA (National Security Agency) Amerika Serikat.
Cara kerja WannaCry menyebar dengan cepat melalui jaringan, mengenkripsi file pada komputer yang belum diperbarui ke sistem terbaru. Korban akan melihat pesan yang meminta tebusan berupa Bitcoin untuk membuka file mereka.
Dampak dari WannaCry cukup menakutkan. Virus komputer ini menginfeksi lebih dari 230.000 komputer di 150 negara, termasuk rumah sakit, bank, dan perusahaan besar.
Di Inggris, bahkan sistem kesehatan nasional (NHS) mengalami kekacauan besar karena data pasien terkunci, sehingga operasi dan layanan kesehatan terhenti.
Kerugian total akibat WannaCry diperkirakan mencapai 4 miliar dolar AS. Ini belum termasuk dampak sosial dan layanan kesehatan yang terganggu.
5. Stuxnet, penyebab perang dunia maya
Berbeda dengan virus-virus sebelumnya yang menargetkan individu atau organisasi, Stuxnet dirancang untuk menyerang fasilitas infrastruktur.
Virus komputer ini ditemukan pada tahun 2010 dan banyak diyakini dibuat oleh Amerika Serikat dan Israel untuk melumpuhkan program nuklir Iran.
Stuxnet bekerja dengan menyebar melalui perangkat USB yang terinfeksi dan dirancang untuk menyerang sistem kontrol industri (SCADA). Virus ini menyebabkan kerusakan pada centrifuge yang digunakan Iran untuk memperkaya uranium.
Hasilnya, Stuxnet tidak hanya merusak ribuan centrifuge, tetapi juga membuka mata dunia terhadap ancaman nyata dari perang siber yang bisa menyebabkan kerusakan fisik.
Kerugian finansial akibat Stuxnet sulit dihitung karena dampaknya lebih bersifat geopolitik. Namun, virus ini menciptakan preseden baru tentang bagaimana malware bisa digunakan sebagai senjata perang.