Secara fisik, puasa mengistirahatkan organ-organ yang berkaitan dengan pencernaan termasuk lambung, usus, pankreas, empedu, dan liver. Dari semua organ ini, liver (hati) adalah organ yang aktivitas metabolisnya paling tinggi dan berfungsi sebagai gudang penyimpanan dan distributor zat-zat makanan yang diperlukan sel-sel tubuh.

Selama puasa, ketika tubuh secara bertahap mengalami kekurangan suplai kalori, liver akan mengubah simpanan glikogen menjadi glukosa dan energi. Ketika simpanan glikogen berkurang atau bahkan habis, tubuh dengan cerdik akan menggunakan simpanan lemak sebagai penghasil glukosa dan energi. Nah, apa yang terjadi pada organ pencernaan saat kita berpuasa? Mari kita cermati.

1. Esofagus

Tidak mengalami perubahan saat berpuasa.

2. Liver

Pengontrol cadangan energi tubuh selama puasa, melepaskan gula (energi) dari cadangan yang ada.

3. Lambung

Selama puasa, produksi asam lambung menurun.

4. Limpa

Organ ini tidak mengalami perubahan saat berpuasa.

5. Empedu

Cairan empedu yang terkonsentrasi selama puasa siap menerima makanan saat berbuka.

6. Pankreas

Tugas biasanya adalah memproduksi insulin. Selama puasa, pabrik insulin ini tutup. Sebagai gantinya, diproduksi hormon yang memberi tahu liver dan otot untuk melepas cadangan gula. Produksi enzim pencernaan juga berkurang.

7. Usus kecil

Seluruh usus kecil sering berkontraksi, kira-kira 4 jam sekali.

8. Usus besar

Di sini cairan-cairan yang berasal dari makanan diserap juga membantu ginjal menyeimbangkan kandungan air di dalam tubuh.

Selamat menunaikan ibadah puasa. [Menu Sehat/Intisari]